Search for collections on Universitas YARSI Repository

DISTRIBUSI STATUS GIZI IBU PADA MASA KEHAMILAN TERHADAP BERAT BAYI LAHIR DI RSUD TARAKAN KALIMANTAN PERIODE JANUARI 2016 – DESEMBER 2018 DAN TINJAUANNYA MENURUT PANDANGAN ISLAM

Hilardi, Kevin Wira (2020) DISTRIBUSI STATUS GIZI IBU PADA MASA KEHAMILAN TERHADAP BERAT BAYI LAHIR DI RSUD TARAKAN KALIMANTAN PERIODE JANUARI 2016 – DESEMBER 2018 DAN TINJAUANNYA MENURUT PANDANGAN ISLAM. Diploma thesis, Universitas YARSI.

[img]
Preview
Text
01. COVER.pdf

Download (222kB) | Preview
[img]
Preview
Text
02. HALAMAN PENGESAHAN.pdf

Download (262kB) | Preview
[img]
Preview
Text
04. ABSTRAK DAN KATA KUNCI.pdf

Download (342kB) | Preview
[img]
Preview
Text
07. BAB I.pdf

Download (376kB) | Preview
[img]
Preview
Text
13. DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (336kB) | Preview
[img] Text
08. BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (283kB)
[img] Text
09. BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (369kB)
[img] Text
10. BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (648kB)
[img] Text
11. BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (634kB)
[img] Text
12. BAB VI.pdf
Restricted to Registered users only

Download (227kB)

Abstract

Latar Belakang : Kehamilan merupakan periode penting dalam pembentukan kualitas sumber daya manusia di masa yang akan datang. Pertumbuhan, perkembangan serta kesehatan anak sangat ditentukan oleh kondisi janin saat didalam kandungan. Berat badan lahir normal merupakan cerminan dan titik awal yang penting karena dapat menentukan kemampuan bayi dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan hidup yang baru sehingga tumbuh kembang bayi akan berlangsung secara normal. Berat badan lahir merupakan salah satu indikator kesehatan bayi baru lahir, bayi dengan berat lahir rendah (<2500 gram) atau berlebih (>4000 gram) akan mempunyai risiko yang lebih besar untuk mengalami masalah yang akan datang (Kosim, et al. 2015). Menurut data United Nations Children‟s Fund tahun 2009, angka ke lahiran BBLR di dunia mencapai 14%. Negara-negara berkembang menduduki angka kelahiran BBLR hingga 15%, sedangkan negara-negara industri maju mempunyai angka kejadian BBLR 7%. Berdasarkan hasil penelitian Demographic and Health Survey (DHS) 2002-2003 dan dianalisa kembali oleh UNICEF HQ (Headquarters) Juni 2004, prevalensi kelahiran BBLR di Indonesia mencapai 9%. Di Indonesia insiden BBLR bervariasi, dari hasil studi di 7 wilayah (Aceh, Palembang, Yogyakarta, Surabaya, Bali, Ujung Pandang, Manado), prevalensi BBLR berkisar antara 2,1 % - 17,7 % (Saraswati, Sumarno, 1998). Dari data SUSENAS 1999, angka insiden bayi lahir dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalah 14,0 %. Angka ini lebih besar dari target BBLR yang ditetapkan pada sasaran program perbaikan gizi menuju Indonesia sehat 2010 yakni maksimal 7 % (Setyowati, 2003). Metode : Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif yang bertujuan untuk melihat gambaran status gizi ibu dengan berat bayi lahir. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Deskriptif analitik . Pada penelitian ini populasi yang digunakan adalah pasien poliklnik obstetri dan ginekologi RSUD Tarakan Kalimantan Utara periode Januari 2016 - Desember 2018. Data diambil dari rekam medik pasien poli obstetri dan ginekologi yang memiliki kriteria inklusi yaitu, pasien poliklinik obestetri dan ginekologi RSUD Tarakan Kalimantan Utara periode Januari 2016 - Desember 2018 serta status gizi selama kehamilan dilihat dari ukuran lingkar lengan dan berat bayi lahir. Hasil : Berdasarkan sampel pada penelit ian ini, responden memiliki status gizi yang dilihat dari LILA <23.5 atau beresiko yaitu sebanyak 92 sampel (61%), sedangkan pada kategori Status Gizi Ibu kategori Baik yaitu LILA ≥ 23.5 sebanyak 59 sampel (39%). Sehingga sebagian besar responden pada penelitian ini memiliki Berat Bayi Lahir Normal atau ≥2500 gram yaitu sebanyak 80 sampel (53%) sedangkan sisanya yaitu berat bayi lahir terkategori BBLR atau berat dengan rentang 1500-2500 gram yaitu sebanyak 71 sampel (47%). Adapun pengaruh koefisien hubungannya sebesar 60,2%, yang artinya Status Gizi Ibu mempengaruhi Berat Bayi Lahir sebes ar 60,2%, sedangkan sisanya diperjelas oleh faktor lain. Kesimpulan : Terdapat hubungan antara status gizi ibu dengan berat bayi lahir di RSUD Tarakan, hal ini menunjukkan bahwa angka kecukupan gizi ibu hamil akan mempengaruhi berat bayi lahir.

Item Type: Thesis (Diploma)
Additional Information: S-6695-FK
Uncontrolled Keywords: Status Gizi Ibu, Berat Bayi Lahir
Subjects: L Education > L Education (General)
R Medicine > R Medicine (General)
R Medicine > RG Gynecology and obstetrics
Depositing User: Unnamed user with email admin@yarsi.ac.id
Date Deposited: 29 Sep 2022 04:49
Last Modified: 29 Sep 2022 04:49
URI: http://digilib.yarsi.ac.id/id/eprint/9906

Actions (login required)

View Item View Item