AZUSNA, TISSA NOVERIA (2017) ASPEK MEDIKOLEGAL TERAPI METADON PADA PASIEN KETERGANTUNGAN HEROIN DITINJAU DARI KEDOKTERAN DAN ISLAM. Diploma thesis, Universitas YARSI.
|
Text
01.COVER.pdf Download (26kB) | Preview |
|
|
Text
02.ABSTRAK.pdf Download (161kB) | Preview |
|
|
Text
03.PERNYATAAN PERSETUJUAN.pdf Download (86kB) | Preview |
|
|
Text
06.BAB I.pdf Download (216kB) | Preview |
|
|
Text
11.DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (293kB) | Preview |
|
Text
07.BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (282kB) |
||
Text
08.BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (764kB) |
||
Text
09.BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (154kB) |
||
Text
10.BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (157kB) |
Abstract
Metadon merupakan terapi subtitusi untuk menggantikan narkoba jenis heroin menjadi metadon yang berbentuk cair yang pemakaiannya dilakukan dengan cara diminum. Tujuan umum: membahas kaitan aspek medikolegal terapi metadon terhadap ketergantunga heroin. Tujuan khusus: memahami cara kerja terapi metadon pada pasien ketergantungan heroin, manfaat terapi metadon pada pasien ketergantungan heroin, dan pandangan Islam mengenai terapi metadon serta aspek medikolegalnya. Dalam ilmu kedokteran, program terapi metadon ini dapat membantu pasien memutuskan penggunaan heroin sehingga jumlah penyebaran HIV/AIDS dapat berkurang. Selain itu, terapi ini membuat pola kebiasaan baru dan berkesempatan memperbaiki hubungan pasien di lingkungan sosialnya serta mengurangi tingkat kriminalitas. Program ini memerlukan waktu beberapa tahun karena itu disebut terapi rumatan metadon dan pasien tidak perlu kuatir akan terjadinya gejala putus heroin (sakaw). Berdasarkan undang – undang nomor 5 tahun 1997 tentang psikotropika, metadon termasuk jenis obat golongan II yang berkhasiat dan dapat digunakan dalam terapi dan atau untuk tujuan ilmu pengetahuan, tetapi berpotensi menimbulkan ketergantungan. Dalam pandangan Islam, terapi metadon diperbolehkan dan hukumnya Sunnah dengan alasan tidak menimbulkan kemudharatan bagi pasien yang diobati, bahkan sebaliknya bisa membantu mempercepat proses penyembuhan dan membantu pasien menuju kehidupan yang lebih baik seperti mengembalikan fungsi sosialnya dan lain – lain. Islam memperbolehkan penggunaan metadon dalam keadaan darurat, yang jika tidak digunakan dapat mengancam jiwa. Hal ini tertuang pada Al-Quran dan hadis. Namun keadaan darurat ini hanya dapat diputuskan oleh dokter muslim yang kompetensi dan kredibilitasnya dapat dipercaya dalam ilmu kedokteran dan agama Islam. Kata kunci: Terapi Metadon, Heroin, Aspek Medikolegal
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Additional Information: | S-6194-FK |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) R Medicine > RM Therapeutics. Pharmacology R Medicine > RZ Other systems of medicine |
Depositing User: | Unnamed user with email admin@yarsi.ac.id |
Date Deposited: | 22 Jul 2021 03:48 |
Last Modified: | 22 Jul 2021 03:48 |
URI: | http://digilib.yarsi.ac.id/id/eprint/9058 |
Actions (login required)
View Item |