Search for collections on Universitas YARSI Repository

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS METODE TRANSPLANTASI AUTOGRAFT KONJUNGTIVA DENGAN TRANSPLANTASI MEMBRAN AMNION DALAM MENCEGAH KEKAMBUHAN PTERIGIUM PRIMER DITINJAU DARI KEDOKTERAN DAN ISLAM

HANIWIEKO, FITRIANO (2017) PERBANDINGAN EFEKTIVITAS METODE TRANSPLANTASI AUTOGRAFT KONJUNGTIVA DENGAN TRANSPLANTASI MEMBRAN AMNION DALAM MENCEGAH KEKAMBUHAN PTERIGIUM PRIMER DITINJAU DARI KEDOKTERAN DAN ISLAM. Diploma thesis, Universitas YARSI.

[img]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (350kB) | Preview
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (367kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (599kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (12kB)
[img] Text
BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (14kB)

Abstract

Abstrak Background Conjungtival autograft transplantation (CAT) dan amniotic membrane transplantation (AMT) adalah dua teknik yang digunakan secara luas untuk tatalaksana pterigium. Namun, studi sebelumnya yang membandingkan hasil dari CAT dan AMT umumnya memiliki ukuran sampel yang kecil dan bertentangan dengan hasil. Tujuan dari laporan ini untuk mengevaluasi dan mengkomentari pada literatur untuk bukti efektivitas dan keamanan CAT dan AMT sebagai tatalaksana pterigium. Methods Metode studi membandingkan hasil dari metode CAT dan AMT diidentifikasi dengan mencari pada PubMed, Embase, Web of Knowledge, dan pencarian pada semua referensi dari semua makalah yang relevan. Dua pengulas telah dikonfirmasi kelayakan studi dan data yang diambil secara independen, dan data dikumpulkan menggunakan teknik standar meta-analisis. Results Hasil lima studi yang memenuhi syarat hasil pelaporan pada 538 mata dimasukan. Dikumpulkan hazard ratio (HR) estimasi untuk kekambuhan dari CAT dibandingkan dengan AMT adalah 0,30 ( 95% confidence interval (CI) [ 0,16 ; 0,59 ], p<0,001 ) dan 0,22 ( 95%CI [ 0,02 ; 2,37 ], p=0,214 ), masing – masing untuk pterigium primer dan pterigium berulang. Untuk kemunculan yang tidak bisa diterima, estimasi HR yang dikumpulkan adalah 0,33 ( 95%CI [ 0,16 ; 0,66 ] p=0,002 ). Tidak ada perbedaan yang signifikan secara statistik dalam efek samping ( odds ratio (OR)= 0,96, 95% CI [ 0,46 ; 1,97 ], p=0,901 ). Conclusions Pada uji coba yang tersedia menunjukan bahwa CAT memiliki resiko kekambuhan yang lebih rendah dibandingkan dengan AMT untuk tatalaksana pterigium primer, serta resiko yang lebih rendah dari resiko yang muncul yang tidak dapat diterima.

Item Type: Thesis (Diploma)
Additional Information: S-6176-FK
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Depositing User: Unnamed user with email admin@yarsi.ac.id
Date Deposited: 29 Jun 2021 03:26
Last Modified: 29 Jun 2021 03:26
URI: http://digilib.yarsi.ac.id/id/eprint/9034

Actions (login required)

View Item View Item