PUTRI, RESTU TRI INDAH MEILANI (2020) PERAN UNITED NATIONS HIGH COMMISSIONER FOR REFUGEES DAN PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGANI DAN MENENTUKAN STATUS HUKUM PENDATANG ASAL AFGHANISTAN DI INDONESIA DITINJAU DARI PERSPEKTIF HUKUM INTERNASIONAL. Diploma thesis, Universitas YARSI.
Text
01. HALAMAN SAMPUL.pdf Download (167kB) |
|
Text
06. HALAMAN PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI.pdf Download (92kB) |
|
Text
04. HALAMAN ORISINALITAS SKRIPSI.pdf Download (98kB) |
|
Text
09. ABSTRAK.pdf Download (86kB) |
|
Text
11. BAB I.pdf Download (595kB) |
|
Text
16. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (389kB) |
|
Text
12. BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (570kB) |
|
Text
13. BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (523kB) |
|
Text
14. BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text
15. BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (233kB) |
Abstract
Terjadinya peristiwa-peristiwa besar di dunia seperti konflik, perang, genosida, bencana alam dan kejahatan terhadap hak asasi manusia pada suatu negara memaksakan sejumlah masyarakat pada suatu negara konflik pergi meninggalkan negara asalnya, menjadi pendatang asing dan mengungsi untuk mencari perlindungan pada negara lain melalui jalur-jalur ilegal. Umumnya, mereka pergi menuju negara yang di nilai aman dan dapat menunjang kehidupan mereka. Dalam satu kasus terkait Refugees, para pengungsi Afghanistan umumnya menjadikan Australia sebagai negara pihak ketiga yang mereka jadikan sebagai tujuan akhir dari destinasi. Perlindungan internasional mengenai pengungsi diatur dalam konvensi pengungsi tahun 1951 dan protokol 1967, badan PBB yang mengatur pengungsi tersebut adalah United Nations High Commissioner For Refugees (UNHCR) yang bertujuan untuk melindungi hak-hak para pengungsi diseluruh dunia. Sebagai negara yang tidak meratifikasi Konvensi 1951 dan Protokol 1967 Tentang Pengungsi, Indonesia dijadikan negara transit favorit bagi para pengungsi Afghanistan menuju negara Australia dengan alasan bahwa letak Indonesia yang berdekatan dengan pintu masuk pulau Crishmast, Australia. Dalam pandangan Islam, sebelum istilah Pengungsi dan Pencari Suaka digunakan, dikenal dengan istilah orang-orang yang berhijrah. Dibandingkan dengan hukum pengungsi modern, hijrah menawarkan definisi yang lebih luas tentang pengungsi, dan memberikan individu, daripada negara, hak untuk menentukan suaka. Hasil penelitian ini menjawab mengenai peran UNHCR dan Pemerintah Indonesia dalam menangani dan menentukan status pengungsi Afghanistan di Indonesia khususnya di wilayah Jakarta. Penelitian yang penulis terapkan adalah jenis penelitian normatif-empiris, yaitu penelitian hukum mengenai pemberlakuan ketentua hukum normatif (kodifikasi, undang-undang atau kontrak) secara in action pada setiap peristiwa hukum tertentu yang terjadi dalam masyarakat.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Additional Information: | S-587-FH |
Uncontrolled Keywords: | UNHCR, pendatang Afghanistan, Pemerintah Indonesia, Konvensi 1951 dan Protokol 1967 |
Subjects: | K Law > K Law (General) K Law > KZ Law of Nations L Education > L Education (General) |
Depositing User: | Unnamed user with email admin@yarsi.ac.id |
Date Deposited: | 09 Feb 2021 02:38 |
Last Modified: | 08 Feb 2022 03:14 |
URI: | http://digilib.yarsi.ac.id/id/eprint/8771 |
Actions (login required)
View Item |