Search for collections on Universitas YARSI Repository

HUBUNGAN SKIZOFRENIA DENGAN PEMBUNUHAN BAYI OLEH IBU DITINJAU DARI SUDUT PANDANG KEDOKTERAN DAN ISLAM

MERDEKAWATI, PUTRI PRATIWI (2018) HUBUNGAN SKIZOFRENIA DENGAN PEMBUNUHAN BAYI OLEH IBU DITINJAU DARI SUDUT PANDANG KEDOKTERAN DAN ISLAM. Diploma thesis, Universitas YARSI.

[img] Text
BAB 0A - COVER SKZ INFANTISIDE.pdf

Download (104kB)
[img] Text
ABSTRAK-MERDEKAWATI.pdf

Download (111kB)
[img] Text
BAB X - DAPUS SKZ INFANTISIDE.pdf

Download (167kB)
[img] Text
BAB I - SKZ INFANTISIDE.pdf

Download (165kB)
[img] Text
BAB II - SKZ INFANTISIDE.pdf
Restricted to Registered users only

Download (482kB)
[img] Text
BAB III - SKZ INFANTISIDE.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text
BAB IV - SKZ INFANTISIDE.pdf
Restricted to Registered users only

Download (148kB)
[img] Text
BAB V - SKZ INFANTISIDE.pdf
Restricted to Registered users only

Download (89kB)
[img] Text
lembar pengesahan-merdekawati.pdf

Download (97kB)

Abstract

Skizofrenia adalah suatu gangguan psikiatrik berat yang ditandai dengan perubahan pada persepsi, pikiran, afek, dan perilaku seseorang. Penderita tidak mampu menilai realitas, dan tidak mampu membedakan perbuatan yang benar atau salah. Mereka seringkali melakukan tindakan kriminal seperti menganiaya, mencuri, memperkosa bahkan membunuh. Tujuan penulisan skripsi ini adalah membahas mengenai hubungan skizofrenia dengan pembunuhan bayi oleh ibu ditinjau dari sudut pandang kedokteran dan Islam. Menurut peraturan perundangan di Indonesia, tindakan pembunuhan akan mendapat hukuman sanksi pidana, namun pembebanan ini hanya diberikan pada pelaku yang sehat psikis dan akalnya. Hal ini berarti, pelaku dengan gangguan jiwa berat seperti skizofrenia akan terlepas dari sanksi pidana. Menurut pandangan Islam, tindakan membunuh adalah salah satu dosa besar dan dilarang dalam syariat Islam. Bagi pelaku pembunuhan akan dikenakan hukuman seperti qishas dan atau diyat. Hukuman atas pembunuhan anak sendiri hanya berlaku ketika pelaku memiliki akal yang sehat, yang berarti pelaku pembunuhan yang sakit jiwanya atau telah kehilangan akal akan terlepas dari pembebanan hukum syarak. Kedokteran dan Islam sependapat mengenai hukum pembebanan sanksi pembunuhan anak sendiri oleh penderita skizofrenia adalah terbebaskan karena tidak memenuhi syarat pembebanan hukum syara? yaitu berakal sehat. Penderita terlepas dari jeratan sanksi pidana dan dikembalikan lagi pada keluarganya untuk diobati. Keluarga dan kerabat pasien disarankan untuk membawa pasien ke RS bila menunjukkan perilaku agresi dan mencelakai diri atau orang lain; Departemen Kesehatan disarankan untuk memperhatikan kesejahteraan, hukum dan peraturan mengenai skizofrenia untuk dibuat dalam bentuk undang-undang; ulama disarankan untuk menegaskan hukum Islam mengenai skizofrenia, agar tidak terjadi anggapan dan paradigma yang salah tentang gangguan jiwa.

Item Type: Thesis (Diploma)
Additional Information: S-6383-FK
Uncontrolled Keywords: skizofrenia, gangguan jiwa, pembunuhan anak sendiri, PAS, beban hukum syar’i, mukallaf.
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology
L Education > L Education (General)
R Medicine > R Medicine (General)
Depositing User: Unnamed user with email admin@yarsi.ac.id
Date Deposited: 09 Feb 2021 02:27
Last Modified: 04 Feb 2022 03:35
URI: http://digilib.yarsi.ac.id/id/eprint/4795

Actions (login required)

View Item View Item