Search for collections on Universitas YARSI Repository

EFEKTIVITAS DAN KEAMANAN TEKNIK LASEK DIBANDING LASIK PADA PENDERITA MIOPIA DITINJAU DARI SUDUT PANDANG KEDOKTERAN DAN ISLAM

BERLIANTHI S., FAZELIA (2017) EFEKTIVITAS DAN KEAMANAN TEKNIK LASEK DIBANDING LASIK PADA PENDERITA MIOPIA DITINJAU DARI SUDUT PANDANG KEDOKTERAN DAN ISLAM. Diploma thesis, Universitas YARSI.

[img] Text
BAB 0 - COVER LASIK VS LASEK MIOPIA.pdf

Download (104kB)
[img] Text
abstrak.pdf

Download (80kB)
[img] Text
BAB I - LASIK VS LASEK MIOPIA.pdf

Download (193kB)
[img] Text
BAB II - LASIK VS LASEK MIOPIA.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text
BAB III - LASIK VS LASEK MIOPIA.pdf
Restricted to Registered users only

Download (781kB)
[img] Text
BAB IV - LASIK VS LASEK MIOPIA.pdf
Restricted to Registered users only

Download (89kB)
[img] Text
BAB V - LASIK VS LASEK MIOPIA.pdf
Restricted to Registered users only

Download (89kB)
[img] Text
BAB X - DAPUS LASIK VS LASEK MIOPIA.pdf

Download (278kB)
[img]
Preview
Text
Lembar Pengesahan-Fazelia.pdf

Download (213kB) | Preview

Abstract

Miopia merupakan salah satu penyebab kebutaan di seluruh dunia dan prevalensinya terus meningkat, berisiko mengganggu penglihatan, menurunkan kualitas hidup dan biaya pengobatannya yang besar. Penatalaksanaan miopia salah satunya adalah terapi bedah refraktif, seperti LASIK dan LASEK. Tujuan penulisan skripsi ini adalah membahas mengenai efektivitas dan keamanan teknik LASEK dibanding LASIK pada penderita miopia ditinjau dari sudut pandang kedokteran dan Islam. Perbaikan visus pasca operasi LASEK lebih lambat dari LASIK, risiko overkoreksi juga lebih besar. Selain itu LASEK menunjukkan perburukan signifikan pada follow up jangka panjang dan risiko kabut kornea lebih besar. LASIK menunjukkkan 10% lebih banyak refraksi mata dengan visus ± 0,50 D yang diinginkan daripada LASEK. Pada miopia derajat tinggi, LASIK dan LASEK sama-sama aman dan efektif, namun LASIK memberikan hasil yang lebih unggul dalam hal prediktabilitas visual dan opasitas kornea. Insidensi komplikasi terkait flap pada LASIK tidak lebih tinggi dari LASEK. Menurut pandangan Islam, efektivitas terapi bedah refraktif pada miopia didasarkan atas mempertimbangkan terapi yang paling banyak manfaatnya atau paling minimal mudharatnya. Hukum pembedahan dalam Islam diharamkan karena berpotensi mengurangi kemuliaan manusia, namun ketika mendesak maka berlaku hukum darurat. Terapi LASIK lebih dipilih dalam memberi maslahah kepada pasien serta untuk memelihara tujuan syariat Islam. Kedokteran dan Islam sependapat mengenai terapi bedah refraktif pada miopia didasarkan atas mempertimbangkan yang paling banyak kadar manfaatnya dan paling sedikit mudharatnya. Terapi LASIK lebih dipilih untuk memenuhi maslahah dalam mencapai pemeliharaan tujuan syariat Islam yang meliputi pemeliharaan nyawa, harta dan keturunan. Disarankan kepada orang tua untuk memeriksa anak mereka ke dokter agar dilakukan skrining; kepada dokter disarankan melakukan pemeriksaan skrining pada semua anak usia sekolah; kepada ulama untuk bekerja sama dengan dokter dalam membuat legalisasi dan sertifikat kehalalan pada semua tindakan medis.

Item Type: Thesis (Diploma)
Additional Information: S-6269-FK
Uncontrolled Keywords: Laser in situ keratomileusis, LASIK, laser subepitel keratomileusis, LASEK, efektivitas, miopia, keamanan
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
R Medicine > RE Ophthalmology
Divisions: Faculty of Medicine, Health and Life Sciences > School of Medicine
Depositing User: Unnamed user with email admin@yarsi.ac.id
Date Deposited: 09 Feb 2021 02:26
Last Modified: 09 Aug 2022 04:58
URI: http://digilib.yarsi.ac.id/id/eprint/4564

Actions (login required)

View Item View Item