Azzahra, Fatimah (2014) KRIOTERAPI PADA RETINOPATHY OF PREMATURITY DITINJAU DARI KEDOKTERAN DAN ISLAM. Diploma thesis, Universitas YARSI.
Preview |
Text
COVER--1102007114.pdf Download (41kB) | Preview |
Preview |
Text
LEMBAR PERSETUJUAN--1102007114.pdf Download (35kB) | Preview |
Preview |
Text
ABSTRAK--1102007114.pdf Download (47kB) | Preview |
Preview |
Text
BAB 1--1102007114.pdf Download (110kB) | Preview |
Preview |
Text
DAFTAR PUSTAKA--1102007114.pdf Download (106kB) | Preview |
![]() |
Text
BAB 2--1102007114.pdf Restricted to Registered users only Download (479kB) |
![]() |
Text
BAB 3--1102007114.pdf Restricted to Registered users only Download (337kB) |
![]() |
Text
BAB 4--1102007114.pdf Restricted to Registered users only Download (12kB) |
![]() |
Text
BAB 5--1102007114.pdf Restricted to Registered users only Download (14kB) |
Abstract
ROP adalah suatu retinopati proliferatif pada bayi prematur sebagai akibat terpapar pada oksigen konsentrasi tinggi. Pada tahun 1940 sampai dengan 1950 ROP merupakan penyebab kebutaan anak utama di Amerika Serikat. Salah satu tatalaksana ROP adalah dengan krioterapi. Retinopathy of Prematurity (ROP) adalah penyakit yang ditemukan pada mata bayi premature akibat vaskularisasi yang belum matang. Diagnosis ROP dibuat atas dasar pemeriksaan optalmoskopi oleh seorang ahli mata yang berpengalaman. Pada ROP stadium III dapat dilakukan krioterapi. Krioterapi dilakukan untuk menghancurkan jaringan avaskular guna mencegah progresivitas ROP. Pada anak yang mendapat krioterapi, insiden perubahan anatomi (ektopik macular dan lepasnya retina parsial) menurun dari 19,4% sampai 23,6%. Anak dengan ROP harus mendapat penanganan yang tepat. orang tua tidak boleh menyerah dan bersedih dalam menghadapi cobaan. Krioterapi sebagai salah satu tatalaksana ROP memiliki risiko sehingga harus dilakukan oleh dokter spesialis mata. Ilmu kedokteran dan Islam sejalan bahwa krioterapi merupakan tatalaksana yang dapat diaplikasikan pada ROP. Meskipun begitu, karena tindakan ini bersifat invasive, hendaknya dilakukan oleh dokter ahli mata yang memang kompeten di bidangnya guna didapatkan outcome yang baik sehingga meningkatkan kualitas hidup pasien. Saran kepada dokter ahli mata terus menggali dan berinovasi dalam pengembangan tatalaksana ROP; kepada ibu hamil agar rutin memeriksakan kehamilannya guna mencegah kelahiran bayi prematur yang menjadi risiko ROP; kepada institusi keagamaan agar mengawasi dan berperan dalam pengembangan terapi medis agar tatalaksana yang dilakukan tidak melanggari kaidah agama.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Additional Information: | S-4616-FK |
Uncontrolled Keywords: | retinopati proliferatif, Retinopathy of Prematurity (ROP), krioterapi. |
Subjects: | L Education > L Education (General) R Medicine > R Medicine (General) R Medicine > RJ Pediatrics R Medicine > RJ Pediatrics > RJ101 Child Health. Child health services R Medicine > RM Therapeutics. Pharmacology |
Depositing User: | Mr. Administrator System Admin |
Date Deposited: | 09 Feb 2021 02:24 |
Last Modified: | 31 Jan 2025 09:09 |
URI: | http://digilib.yarsi.ac.id/id/eprint/3868 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |