Mashhour, Hussein Haidar (2011) HUBUNGAN VITAMIN C DENGAN RESIKO PREEKLAMPSIA DITINJAU DARI KEDOKTERAN DAN ISLAM. Diploma thesis, Universitas YARSI.

	Text COVER 1112000122.pdf Download (45kB)
	Text ABSTRAK 1112000122.pdf Download (97kB)

Abstract

Preeklampsia merupakan masalah yang kompleks. Maka Pencegahan serta diagnosis dini preeklampsia perlu dilakukan untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak. Pada wanita dengan preeklampsia terdapat penurunan aktivitas antioksidan sehingga penting untuk mengetahui hubungan antioksidan, khususnya vitamin C dengan resiko preeklampsia dipandang dari kedokteran dan Islam. Patogenesis preeklampsia melibatkan invasi trofoblas yang inadekuat, yang kemudian menyebabkan penurunan perfusi plasenta sehingga terjadi hipoksia kemudian stres oksidatif. Radikal bebas yang dihasilkan oleh proses stres oksidatif juga menyebabkan disfungsi endotel sehingga terjadi pencegahan sintesis nitrit oksida akan menyebabkan peningkatan kepekaan terhadap vasopresor. Mekanisme stres oksidatif akan merangsang peningkatan apoptosis sinsitiotrofoblas, aktifasi sel endotel dan respons hiperimunitas maternal yang merupakan ciri khas preeklampsia. Mekanisme vitamin C dalam mengurangi insidensi preeklampsia adalah mengurangi resiko terjadinya preeklampsia dengan cara meningkatkan aktivitas antioksidan. Vitamin C berasal dari alam dan tidak mengandung bahan-bahan yang diharamkan. Islam memperbolehkan penggunaan vitamin C pada dalam kehamilan selama memberi manfaat pada manusia, asalkan penggunaannya sesuai dosis yang dianjurkan dan tidak berlebihan pemakaiannya dan juga manfaatnya lebih besar dari mudharatnya. Perlu adanya penelitian klinis lebih lanjut terhadap penggunaan, keamanan dan manfaat vitamin C untuk mencegah terjadinya preeklampsia pada wanita hamil dengan jumlah subyek penelitian yang lebih banyak dan bervariasi sesuai ketentuan yang berlaku dalam suatu uji klinis.

Actions (login required)

View Item