Sari, Novita Anggun Permata (2014) RISIKO RUPTUR OKULI AKIBAT ANESTESI PERIOKULAR PADA OPERASI KATARAK DITINJAU DARI KEDOKTERAN DAN ISLAM. Diploma thesis, Universitas YARSI.
|
Text
Cover skripsi Anggun.pdf Download (16kB) |
|
|
Text
Abstrak, kata pengantar skripsi Anggun.pdf Download (461kB) |
|
|
Text
Bab I skripsi Anggun.pdf Download (359kB) |
|
|
Text
Daftar Pustaka skripsi Anggun.pdf Download (294kB) |
|
|
Text
Bab II skripsi Anggun.pdf Restricted to Registered users only Download (757kB) |
|
|
Text
Bab III skripsi Anggun.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
|
Text
Bab IV skripsi Anggun.pdf Restricted to Registered users only Download (256kB) |
|
|
Text
Bab V skripsi Anggun.pdf Restricted to Registered users only Download (258kB) |
Abstract
Ruptur okuli merupakan komplikasi dari anestesi periokular, ruptur okuli terjadi ketika integritas membran mata terganggu, hal ini disebabkan oleh trauma benda tumpul atau trauma penetrasi. Kejadian ruptur okuli yang terjadi pada operasi katarak dengan anestesi periokular biasanya disebabkan oleh cedera mekanik langsung oleh jarum, atau tekanan intraokular yang tinggi akibat injeksi periokular. Tujuan umum dan khusus penulisan skripsi ini adalah untuk dapat memberikan informasi pada masyarakat mengenai risiko ruptur okuli akibat anestesi periokular pada operasi katarak ditinjau dari kedokteran dan Islam. Ruptur okuli yang terjadi akibat anestesi periokular pada operasi katarak dapat diminimalkan dengan beberapa cara diantaranya menggunakan jarum tumpul dan jarum suntik 12 ml, melakukan aspirasi sebelum injeksi, menghentikan injeksi jika terdapat edema kornea dan melakukan pemantauan terhadap tekanan intraokular, memeriksa bola mata setelah melakukan injeksi dan melakukan kompresi menggunakan balon Honan. Islam pada dasarnya mengharamkan tindakan anestesi periokular karena di dalam zat anestesi terkandung zat kokain dan morfin namun bilamana mengandung unsur daruriyah tidak ada obat lain yang dapat menghilangkan nyeri selama operasi dan memang benar – benar ditujukan untuk tujuan pengobatan maka tindakan anestesi periokular diperbolehkan. Kedokteran dan Islam sependapat bahwa bagi penderita katarak dianjurkan berobat kepada ahlinya, untuk mencegah komplikasi lebih lanjut dari penyakit katarak dan sependapat bahwa operasi katarak dengan menggunakan anestesi periokular tidak dianjurkan untuk dilakukan karena terdapat risiko terjadinya ruptur okuli yang dapat menimbulkan kemudharatan. Kepada masyarakat diharapkan dapat mengenali tanda klinis penyakit katarak agar dapat melakukan pemeriksaan ke dokter dan diberikan terapi yang tepat sedini mungkin ; kepada kalangan medis di Indonesia penting untuk dapat menaruh perhatian pada masalah metode anestesi pada operasi katarak terkait kemanan, efektivitas dan komplikasi yang dihasilkan dari metode anestesi yang digunakan dan mengikuti perkembangan terbaru tentang penatalaksanaan penyakit katarak ; kepada konsultan kerohanian agar dalam menyampaikan dakwahnya, hendaklah memberi motivasi, dorongan spiritual kepada penderita penyakit di antaranya penyakit katarak, agar berobat pada ahlinya
| Item Type: | Thesis (Diploma) |
|---|---|
| Additional Information: | S-4347-FK |
| Uncontrolled Keywords: | Ruptur okuli , anestesi periokular , operasi katarak |
| Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
| Divisions: | Faculty of Medicine, Health and Life Sciences > School of Medicine |
| Depositing User: | Mr. Administrator System Admin |
| Date Deposited: | 15 Jul 2025 03:46 |
| Last Modified: | 15 Jul 2025 03:46 |
| URI: | http://digilib.yarsi.ac.id/id/eprint/14544 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
