Rizon, Jody Multi Etnistyadi (2021) PENGARUH PENYULUHAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE MENGGUNAKAN MEDIA APLIKASI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT DI KECAMATAN KRESEK, KABUPATEN TANGERANG, BANTEN 2020 DAN TINJAUANNYA MENURUT PANDANGAN ISLAM. Diploma thesis, Universitas YARSI.

	Text 01. COVER.pdf Download (60kB)
	Text 02. LEMBAR PENGESAHAN.pdf Download (119kB)
	Text 03. SURAT PERNYATAAN.pdf Download (115kB)
	Text 04. ABSTRAK.pdf Download (114kB)
	Text 08. BAB I.pdf Download (192kB)
	Text 12. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (57kB)
	Text 09. BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (313kB)
	Text 10. BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (206kB)
	Text 11. BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (144kB)
	Text 13. LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (51kB)

Abstract

Latar Belakang: Demam berdarah dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit serius di Indonesia dengan akibat angka kematian yang cukup tinggi. Perilaku masyarakat tentang pemberantasan sarang nyamuk (PSN) merupakan salah satu faktor risiko terjadinya DBD. Perilaku dipengaruhi oleh pengetahuan dan salah satu yang mempengaruhi pengetahuan adalah paparan informasi. Melalui penyuluhan diharapkan pengetahuan masyarakat meningkat dan akhirnya berperilaku seperti yang diharapkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penyuluhan dengan media aplikasi mobile terhadap peningkatan pengetahuan masyarakat tentang DBD di kecamatan Kresek, Kabupten Tengerang. Metode: Desain penelitian menggunakan quasi experiment. Responden adalah masyarakat kecamatan kresek sebanyak 67 orang. Media edukasi yang digunakan dalam intervensi penelitian adalah aplikasi mobile berbasis android yang berjudul “Penyuluhan Demam Berdarah Dengue Universitas YARSI”. Aplikasi dapat download di playstore. Intervensi penelitian dilaksanakan 12 maret 2020. Analisis pre post test dilakukan dengan uji beda mean untuk mengetahui signifikasi penyuluhan dengan media aplikasi mobile terhadap pengetahuan responden. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan karekteristik responden sebagian besar kelompok usia 11-20 tahun (31,35%), jenis kelamin mayoritas perempuan (68,66%), sebagian besar responden pendidikan terakhirnya adalah SMU (64,17%) dan mayoritas responden adalah Ibu Rumah Tangga (35,8%). Kategori pengetahuan responden sebelum intervensi penyuluhan adalah baik sebanyak 46 orang (68,7%), 19 orang berpengetahuan cukup (28,4%), dan 2 orang berpengetahuan buruk (2%). Setelah intervensi dengan penyuluhan, hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan pengetahuan responden yaitu kategori baik sebanyak 57 orang (85,1%), dan kategori cukup sebanyak 10 orang (14,9%). Hasil uji statistik yang menggunakan uji Wilcoxon menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan kegiatan intervensi yang dilakukan terhadap peningkatan pengetahuan responden (p=0,000). Simpulan: Hal ini menunjukkan bahwa aplikasi mobile dapat menjadi aternatif efektif sebagai media penyuluhan kesehatan. Saran: Oleh karenanya penggunaan media aplikasi mobile dapat diperluas jangkauan penggunaannnya ke daerah lain dan perlu juga dikembangkan media aplikasi untuk materi kesehatan lainnya.

Actions (login required)

View Item