Shaleh, Ilyas Ismail (2020) HUKUM PENGGUNAAN CONTINOUS AMBULATORY PERITONEAL DIALISIS PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK KETIKA BERPUASA DITINJAU DARI KEDOKTERAN DAN ISLAM. Diploma thesis, Universitas YARSI.
Text
1. COVER.pdf Download (31kB) |
|
Text
S-7217-FK--1102011122-HALAMAN PERSETUJUAN.pdf Download (32kB) |
|
Text
2. ABSTRAK.pdf Download (90kB) |
|
Text
6. BAB I.pdf Download (252kB) |
|
Text
11. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (173kB) |
|
Text
7. BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (675kB) |
|
Text
8. BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (446kB) |
|
Text
9. BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (258kB) |
|
Text
10. BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (145kB) |
Abstract
Penyakit ginjal kronik (PGK) adalah suatu gangguan pada ginjal yang ditandai dengan abnormalitas struktur ataupun fungsi ginjal yang berlangsung lebih dari 3 bulan dan memerlukan terapi pengganti ginjal (TPG). Prevalensi PGK di Indonesia sebanyak 0,08% (sekitar 200.000 orang), 48% diantaranya berusia kurang dari 50 tahun. Jumlah kematian akibat PGK di dunia yaitu sekitar 850.000 orang setiap tahunnya. Angka kematian PGK dapat mencapai 100% jika tidak dilakukan TPG. Kerusakan ginjal yang terjadi dapat berupa albuminuria, gangguan elektrolit, uremia dan kelainan struktur ginjal yang dapat dilihat melalui pemeriksaan histologis dan pencitraan. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui hukum penggunaan continous ambulatory peritoneal dialisis pada pasien penyakit ginjal kronik ketika berpuasa. Menurut kedokteran salah satu modalitas terapi pengganti ginjal pada pasien PGK adalah dialisis dimana CAPD termasuk didalamnya. Cara kerja CAPD yaitu dengan mengisi rongga peritoneum dengan cairan diasilat yang terdiri dari elektrolit dan dekstrosa. Menurut pandangan Islam penggunaan terapi CAPD pada pasien PGK pada dasarnya sesuai dengan kaidah fiqhiyah dimana dapat dilakukan karena memberikan manfaat dan tidak menimbulkan mudharat. Kedokteran dan Islam sependapat dalam memandang hukum penggunaan continous ambulatory peritoneal dialisis pada pasien PGK ketika berpuasa yang dalam proses CAPD, pasien akan mendapatkan penambah cairan glukosa ke dalam tubuh dan hal inilah yang membatalkan puasa karena termasuk memberikan makanan atau energi pada tubuh, namun pada pasien dengan PGK stadium 5, dimana ia tidak mampu untuk sama sekali berpuasa dalam keadaan ini, maka ia cukup membayar fidyah dan tidak perlu mengqadha puasanya.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Additional Information: | S-7217-FK |
Uncontrolled Keywords: | Continous ambulatory peritoneal , Penyakit ginjal kronik |
Subjects: | L Education > L Education (General) Q Science > QM Human anatomy R Medicine > R Medicine (General) R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA1001 Forensic Medicine. Medical jurisprudence. Legal medicine R Medicine > RC Internal medicine R Medicine > RM Therapeutics. Pharmacology R Medicine > RZ Other systems of medicine |
Depositing User: | Unnamed user with email admin@yarsi.ac.id |
Date Deposited: | 09 Dec 2024 01:22 |
Last Modified: | 09 Dec 2024 01:22 |
URI: | http://digilib.yarsi.ac.id/id/eprint/14017 |
Actions (login required)
View Item |