Firdaus, Ananda (2020) UJI ANALISIS FLAVONOID,FENOL DAN TANIN EKSTRAK BIJI KEBIUL (Caesalpinia bonduc L. Roxb) YANG BERPOTENSI SEBAGAI DIURETIK ALAMI DAN TINJAUANNYA MENURUT PANDANGAN ISLAM. Diploma thesis, Universitas YARSI.

Preview	Text 1. COVER.pdf Download (43kB) | Preview
Preview	Text 2. LEMBAR PENGESAHAN.pdf Download (214kB) | Preview
Preview	Text 3. LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS.pdf Download (157kB) | Preview
Preview	Text 4. ABSTRAK.pdf Download (39kB) | Preview
Preview	Text 5. BAB I.pdf Download (134kB) | Preview
Preview	Text 6. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (110kB) | Preview
	Text 7. BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (127kB)
	Text 8. BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (131kB)
	Text 9. BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (251kB)
	Text 10. BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (268kB)
	Text 11. BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (32kB)
	Text 12. LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (591kB)

Abstract

Batu ginjal merupakan suatu keadaan dimana terdapat satu atau lebih batu di dalam pelvis atau calyces dari ginjal. Biji buah kebiul merupakan bahan tanaman yang flavanoid, senyawa fenolik tanin dan triterpenoid dimana Flavonoid merupakan zat aktif dari tanaman yang mempunyai berbagai khasiat salah satunya berperanan penting dalam meluruhkan batu ginjal. Pengobatan alternatif dengan menggunakan tanaman telah dilakukan sejak zaman Rasulullah SAW tetapi Pengobatan menurut Rasulullah SAW itu bukanlah sesuatu yang baku atau harus diikuti karena saran-saran tersebut lahir dari pengalaman pengobatan pada masa beliau, yang tentu saja dapat berkembang berkat pengalaman baru dan penelitian sesudah masa beliau. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental laboratorium dengan menggunakan sampel ekstrak isi biji, daun, kulit batang dan cangkang kebiul dengan menggunakan pelarut etanol 70%, setelah itu ekstrak dilakukan uji coba untuk mengukur kadar total flavonoid dengan menggunakan NaNO2 %%, AlCl3 10% dan NaOH 1M yang kemudian diukur dengan panjang gelombang 510nm. Untuk pengukuran kadar total fenol dengan H2O, FC 10% dan Na2CO3 kemudian diukur dengan panjang gelombang 725nm dan untuk pengukuran kadar tanin dengan H2O, FeCl3 dan K3Fe(CN)6 yang kemudian diukur dengan panjang gelombang 720nm. Hasil kandungan total flavonoid dapat disimpulkan bahwa ekstrak cangkang biji kebiul memiliki kandungan total flavonoid tertinggi dengan rata-rata 70.07±1.61 diikuti dengan ekstrak kulit batang dengan rata-rata 49.41±0.48 lalu ekstrak daun dengan rata-rata 41.31±0.16 kemudian yang memiliki kandungan flavonoid terendah adalah ekstrak biji dengan rata-rata 27.38 ± 0.16. Hasil kandungan total fenol dapat disimpulkan bahwa ekstrak cangkang biji kebiul memiliki kandungan total fenol tertinggi tengan rata-rata 165.45 ± 1.04 diikuti dengan ekstrak kulit batang dengan rata-rata 86.29 ± 0.76, lalu diikuti dengan ekstrak daun dengan rata-rata 48.89 ± 0.33 kemudian yang memiliki kandungan fenol terendah adalah ekstrak biji dengan 7.73 ± 0.17. Hasil kandungan total tanin dapat disimpulkan bahwa ekstrak biji cangkang ekstrak kebiul memiliki kandungan total tanin dengan rata-rata 117.94 ± 1.43, diikuti dengan ekstrak kulit batang dengan rata-rata 72.27 ± 0.00, lalu ekstrak daun dengan rata-rata 65.55 ± 3.31 kemudian yang memiliki kandungan tanin terendah adalah ekstrak isi biji dengan 3.22 ± 0.14. Kesimpulannya ekstrak biji cangkang kebiul memiliki rerata kandungan fenol, tanin dan flavonoid tertinggi.

Actions (login required)

View Item