Arafah, Silvy Naili (2021) HUBUNGAN PENGGUNAAN SMARTPHONE DENGAN PERILAKU SEKSUAL BEBAS PADA REMAJA DI SMAN 1 TELUKJAMBE BARAT KARAWANG DAN TINJAUAN MENURUT PANDANGAN ISLAM. Diploma thesis, universitas Yarsi.

Preview	Text 01-COVER silvy .pdf Download (184kB) | Preview
Preview	Text 02-HALAMAN PENGESAHAN silvy .pdf Download (203kB) | Preview
Preview	Text 03-SURAT PERNYATAAN silvy .pdf Download (172kB) | Preview
Preview	Text 05-ABSTRAK DAN KATA KUNCI silvy .pdf Download (308kB) | Preview
Preview	Text 08-BAB I silvy.pdf Download (440kB) | Preview
Preview	Text 14-DAFTAR PUSTAKA silvy.pdf Download (423kB) | Preview
	Text 09-BAB II. silvypdf.pdf Restricted to Registered users only Download (845kB)
	Text 10-BAB III silvy.pdf Restricted to Registered users only Download (377kB)
	Text 11-BAB IV. silvypdf.pdf Restricted to Registered users only Download (426kB)
	Text 12-BAB V silvy.pdf Restricted to Registered users only Download (582kB)
	Text 13-BAB VI silvy .pdf Restricted to Registered users only Download (302kB)
	Text 15-LAMPIRAN (1).pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)

Abstract

Latar Belakang: Remaja menurut World Health Organization (WHO) ialah penduduk dalam rentang usia 10- 19 tahun. Sedangkan menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) rentang usia remaja adalah 10-24 tahun dan belum menikah. Pada saat remaja banyak perubahan yang akan terjadi, salah satunya ialah perubahan fisik dan perubahan hormonal yang berkembang pesat, hal ini akan pemicu masalah kesehatan remaja karena timbulnya dorongan motivasi seksual yang menjadikan remaja rawan terhadap penyakit dan masalah kesehatan reproduksi (kespro), kehamilan remaja dengan segala konsekuensinya yaitu hubungan seks pranikah dan aborsi. Hasil Survei Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia (SKRRI) menunjukkan tingkat pengetahuan remaja tentang reproduksi cukup memprihatinkan, 32% remaja untuk perempuan dan 19% untuk remaja laki-laki. Dengan adanya kemajuan teknologi yang semakin berkembang pesat, media sosial digunakan sebagai sarana saling memberi dan menerima informasi, namun pada sisi lain ada beberapa oknum yang justru salah menggunakan pemanfaatannya. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui hubungan penggunaan Smartphone dengan perilaku seksual bebas pada remaja. Dalam tinjauan Islam, orangtua harus menjaga perilaku anak dan membimbing anak menuju perbuatan yang disesuaikan dengan ajaran Agama Islam. Hal ini sejalan dengan Al- Qur’an yang sangat menekankan agar menjaga anak dan mendidik anak dengan baik. Metode: Jenis penelitian ini menggunakan metode Cross Sectional sehingga dapat ditemukan hubungan antar variabel dengan desain penelitian Non-Random Sampling dan cara pengambilan sampel menggunakan Teknik Accidental sampling. Sampel penelitian ini adalah 100 siswa- siswi SMAN 1 Telukjambe Barat, Karawang yang telah memenuhi kriteria inklusi. Hasil: Pada Uji Normalitas Data Variabel Penggunaan Smartphone dan Perilaku Seksual menggunakan uji alternatif/non parametrik yaitu spearman. Dari hasil analisis diketahui nilai signifikansi atau sig (2-tailed) antara variabel Penggunaan Smartphone dengan Perilaku Seksual adalah sebesar 0.000 < 0.05 yang artinya terdapat hubungan yang signifikan (nyata) antara Penggunaan Smartphone dengan Perilaku Seksual dan didapatkan hasil koefisien korelasi (Correlation coefficient) antara variabel Penggunaan Smartphone dengan Perilaku Seksual adalah sebesar 0,418 dapat disimpulkan bahwa hubungan antara variabel Penggunaan Smartphone dengan Perilaku Seksual adalah “cukup/sedang”. Berdasarkan analisis data pada kedua variabel yang dilakukan dengan menggunakan uji spearman didapati hubungan yang “positif” antara Penggunaan Smartphone dengan Perilaku Seksual, Hubungan positif atau searah ialah jika Penggunaan Smartphone meningkat maka Perilaku Seksual akan semakin meningkat. Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara penggunaan Smartphone dengan perilaku seksual bebas pada remaja di SMAN 1 Teukjambe Barat, Karawang. Namun perlu ada penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih banyak. Menurut pandangan Islam, orang tua harus menjaga dan memelihara anak pada jalan yang benar, serta mendidik anak untuk patuh dalam perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, karena anak ialah amanat yang Allah titipkan dan akan dipertanggungjawabkan dihadapan-Nya kelak.

Actions (login required)

View Item