Lestari, Ayu Wiwik (2022) PRAKTIK HUKUM ACARA PIDANA MENYANGKUT PENETAPAN SUBJEK TINDAK PIDANA KORUPSI PADA BADAN HUKUM PERSEROAN TERBATAS STUDI PUTUSAN: PENGADILAN NEGERI JAKARTA PUSAT NOMOR 8/Pid.Sus-Tpk/2021/PN.Jkt.Pst. Diploma thesis, Universitas YARSI.
|
Text
01. COVER.pdf Download (19kB) | Preview |
|
|
Text
05. HALAMAN PENGESAHAN.pdf Download (84kB) | Preview |
|
|
Text
03. PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI.pdf Download (89kB) | Preview |
|
|
Text
08. ABSTRAK.pdf Download (36kB) | Preview |
|
Text
10. BAB I_1302018058.pdf Download (167kB) |
||
Text
15. DAFTAR PUSTAKA_1302018058.pdf Download (112kB) |
||
Text
11. BAB II_1302018058.pdf Restricted to Registered users only Download (200kB) |
||
Text
12. BAB III_1302018058.pdf Restricted to Registered users only Download (177kB) |
||
Text
13. BAB IV _1302018058.pdf Restricted to Registered users only Download (257kB) |
||
Text
14. BAB V_1302018058.pdf Restricted to Registered users only Download (59kB) |
Abstract
Hukum Acara atau Hukum Formal adalah peraturan hukum yang mengatur tentang tata cara bagaimana mempertahankan dan menjalankan hukum materiil. fungsinya menyelesaikan masalah yang memenuhi norma-norma larangan hukum materiil melalui suatu proses dengan berpedomankan kepada peraturan yang dicantumkan dalam hukum acara. Kebijakan legislasi dalam rangka pemberantasan subjek tindak pidana badan hukum dalam tindak pidana korupsi. Dalam masyarakat modern, peranan korporasi sangat strategis, bahkan dalam praktik dapat menjadi sarana untuk melakukan kejahatan dan memperoleh keuntungan dari hasil kejahatan. Seperti halnya dalam penunjukan sebuah PT (Perseroan Terbatas) agar ditunjuk sebagai penyedia dalam pengadaan bantuan dana sosial COVID-19 dengan memberi sesuatu berupa uang kepada pegawai Negari atau penyelenggara Negara. Bentuk pertanggungjawaban suatu badan hukum yaitu pemidanaan yang dijatuhkan terhadap pengurus dari badan hukum atau seseorang yang terlibat dalam tindak pidana korupsi badan hukum tersebut. Dalam Islam tindak pidana Korusi merupakan perbuatan yang melanggar syari’at. Penelitian ini menggunakan metode penelitian normatif yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka dan data sekunder. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu: (1) harus terpenuhinya unsur-unsur delik, maka dapat dikatakan sebagai penetapan subjek hukum tindak pidana korupsi pada terdakwa melakukan perbuatan yang bersifat melawan hukum, (2) dengan dianggap mampu bertanggungjawab, maka seseorang dapat dibebankan pertanggungjawaban, (3) dalam Islam seseorang tidaklah melakukan tindak pidana korupsi.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Additional Information: | S-757-FH |
Uncontrolled Keywords: | Hukum Acara Pidana, Badan Hukum, Tindak Pidana Korupsi. |
Subjects: | H Social Sciences > HG Finance K Law > K Law (General) |
Depositing User: | Unnamed user with email admin@yarsi.ac.id |
Date Deposited: | 28 Nov 2023 05:49 |
Last Modified: | 28 Nov 2023 05:49 |
URI: | http://digilib.yarsi.ac.id/id/eprint/12259 |
Actions (login required)
View Item |