Safitri, Meidiyani (2023) PENGARUH INTERMITTENT FASTING TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PUASA, AKTIVITAS SIRTUIN 1 DAN KADAR ANTIOKSIDAN TOTAL PADA TIKUS RATTUS NORVERGICUS GALUR WISTAR MODEL DIABETES MELITUS. Masters thesis, Universitas YARSI.
|
Text
1. HALAMAN JUDUL.pdf Download (255kB) | Preview |
|
|
Text
3. HALAMAN PENGESAHAN.pdf Download (213kB) | Preview |
|
|
Text
2. HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS.pdf2.pdf Download (136kB) | Preview |
|
|
Text
7. ABSTRAK.pdf Download (231kB) | Preview |
|
|
Text
13. BAB I.pdf Download (381kB) | Preview |
|
|
Text
18. DAFTAR PUSTAKA--2302021011.pdf Download (170kB) | Preview |
|
Text
14. BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (948kB) |
||
Text
15. BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (432kB) |
||
Text
16. BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (563kB) |
||
Text
17. BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (251kB) |
||
Text
19. LAMPIRAN--2302021011.pdf Restricted to Registered users only Download (528kB) |
Abstract
Latar Belakang: Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia. Tujuan terapi DM adalah mengontrol kadar glukosa darah dalam keadaan normal dengan pengaturan pola makan dan pengurangan lemak tubuh salah satunya dengan restriksi kalori. Metode restriksi kalori yang dapat digunakan yaitu Intermittent Fasting (IF). Sirtuin, yaitu protein yang dapat teraktivasi oleh restriksi kalori, dapat mengatur metabolisme glukosa dan lipid juga mengatur sekresi insulin dan melindungi sel dari stres oksidatif, sehingga dinilai dapat menjadi peluang untuk pengelolaan DM. Tujuan: Menganalisa pengaruh IF terhadap kadar glukosa darah puasa, aktivitas sirtuin 1 (SIRT1), dan kadar antioksidan total (TAOC) pada tikus Wistar model DM. Metoda: Penelitian eksperimental post test control group design menggunakan 24 ekor tikus Wistar yang dibagi 4 kelompok, yaitu kelompok DM tidak IF (K1), kelompok DM diberi metformin 45mg/kgBB (K2), kelompok DM dengan IF (K3), dan kelompok normal dengan IF (K4). Metode IF menggunakan regimen 16 jam puasa 8 jam makan. Tikus di induksi DM dengan STZ intraperitoneal 35 mg/kgBB. Pengukuran kadar glukosa darah menggunakan glukometer dan aktivitas SIRT1 dan TAOC menggunakkan metode ELISA. Hasil: Hasil analisa statistik menggunakan uji Kruskall Wallis untuk kadar glukosa darah puasa menunjukkan ada perbedaan signifikan antar kelompok (P = 0,000).Hasil uji anova untuk aktivitas SIRT1 menunjukkan ada perbedaan signifikan antar kelompok (P =0,001). Hasil uji Kruskall Wallis untuk TAOC menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan antar kelompok (P = 0,529). Kesimpulan: Metode IF regimen 16:8 dapat menurunkan kadar glukosa darah puasa, dan meningkatkan aktivitas sirtuin 1 dan TAOC pada tikus Wistar model DM.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Additional Information: | T-7-MBio |
Uncontrolled Keywords: | Diabetes melitus, Intermittent Fasting, Kadar Glukosa Darah, Sirtuin 1, Total Antioksida |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine R Medicine > RB Pathology R Medicine > RC Internal medicine R Medicine > RZ Other systems of medicine |
Depositing User: | Meidiyani Safitri |
Date Deposited: | 01 Nov 2023 04:11 |
Last Modified: | 01 Nov 2023 04:11 |
URI: | http://digilib.yarsi.ac.id/id/eprint/11991 |
Actions (login required)
View Item |