Rozi, Arif Fatkhur (2021) SIKAP MAHASISWA KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI TERHADAP GANGGUAN MENTAL DAN TINJAUANNYA MENURUT PANDANGAN ISLAM. Diploma thesis, Universitas YARSI.

Preview	Text 1. COVER.pdf Download (70kB) | Preview
	Text 2.SURAT PENGESAHAN.PDF Download (1MB)
	Text 3. SURAT PERNYATAAN.PDF Download (1MB)
Preview	Text 4. ABSTRAK.pdf Download (65kB) | Preview
Preview	Text 9. BAB I.pdf Download (114kB) | Preview
Preview	Text 15. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (237kB) | Preview
	Text 10. BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (168kB)
	Text 11. BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (187kB)
	Text 12. BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (101kB)
	Text 13. BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (285kB)
	Text 14. BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (61kB)
	Text 17. LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (447kB)

Abstract

Latar Belakang: Gangguan mental salah satu masalah kesehatan yang sering terjadi di dunia. Meningkatnya jumlah pendertita gangguan mental menyebabkan tumbulnya masalah seperti adanya stigma dan deskriminasi terhadap penderita gangguan mental. Banyak mahasiswa kedokteran atau kesehatan masih memiliki pengetahuan yang kurang dan sikap negatif terhadap gangguan kesehatan mental, terutama pada mahasiswa tahun pertama. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui sikap mahasiswa kedokteran Universitas YARSI terhadap gangguan mental dan Tinjaunnya Menurut Pandangan Islam. Metode: Jenis penelitian ini menggunakan cross sectional yang menentukan sampel dengan menggunakan proportionally stratified random sample. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa kedokteran Universitas Yarsi dengan jumlah responden 143.. Hasil: Analisis secara statistik didapatkan jumlah resonden terbanyak pada mahasiswa tingkat awal sebanyak 58 orang (40,6%) dengan usia rata-rata 18 tahun yaitu 31,5% dan di dominasi oleh perempuan sebanyak 118 orang (82,5%). Mahasiswa mayoritas tidak memiliki pengalaman pribadi di keluarganya yg memiliki riwayat gangguan mental 123 oranng (86%). Sikap mahasiswa sebagian besar menunjukan sikap pro terhadap gangguan mental yaitu, otoriterisme sebanyak 86 orang (60,1%), kebajikan sebanyak 142 orang (99,3%), pembatasan sosial terdapat 87 orang (60,8%), ideologi komunitas kesehatan terdapat 142 orang (99,3%). Kesimpulan: Pada penelitian ini mahasiswa memiliki sikap pro serta hubungan antara sikap dengan pengalaman pribadi dan tingkat angkatan tidak ditemukan perbedaan bermakna, meskipun secara teori ini bertentangan. Perlu penelitian lanjut mengenai hal ini dan faktor lain yang mempengaruhi sikap. Dalam ilmu kedokteran dan Agama Islam sepakat bahwa seorang muslim harus bersikap empati dan kepedulian sosial terhadap sesama muslim walaupun orang tersebut dalam keadaan sakit.

Actions (login required)

View Item