Rachma, Fathia (2018) Peran New Ecological Paradigm Terhadap Perilaku Pro Lingkungan pada Masyarakat Jakarta serta Tinjauannya dalam Perspektif Islam. Diploma thesis, Universitas YARSI.

	Text COVER.pdf Download (101kB)
	Text LEMBAR PENGESAHAN.pdf Download (141kB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (91kB) | Preview
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (243kB) | Preview
	Text BAB 1.pdf Download (331kB)
	Text BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (186kB)
	Text BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (197kB)
	Text BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (195kB)
	Text BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (327kB)
	Text BAB 6.pdf Restricted to Registered users only Download (91kB)

Abstract

Berdasarkan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup 2014, dari 33 provinsi, DKI Jakarta menempati urutan terendah dengan nilai 36,88 jauh di bawah indeks nasional, artinya kualitas lingkungan hidup di Jakarta adalah yang terburuk. Hal ini disebabkan oleh permasalahan perilaku penghuninya. Dalam menghadapi permasalahan tersebut baik pemerintah maupun masyarakat perlu saling bekerjasama guna meningkatkan kualitas lingkungan hidup di Jakarta dengan lebih banyak menampilkan perilaku pro-lingkungan. Dalam agama Islam diwajibkan bagi individu khususnya muslim untuk menjaga kelestarian alam dan merealisasikannya dengan perilaku yang sesuai dengan sunnatullah. Salah satu faktor pembentuk perilaku pro-lingkungan yang paling signifikan adalah New Ecological Paradigm (NEP). Oleh karena itu, topik ini menarik untuk diteliti mengingat rendahnya kualitas lingkungan hidup di Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah NEP berperan terhadap perilaku pro-lingkungan masyarakat Jakarta serta tinjauannya dalam perspektif islam. Jumlah subjek pada penelitian ini sebanyak 332 subjek dengan karakteristik usia 21-65 tahun dan berdomisili di Jakarta. Dalam penelitian ini alat ukur yang digunakan adalah General Ecological Behavior Scale (GEB) yang diciptakan oleh Kaiser (1998, dalam Cisternas, López-Vázquez, la Maza, & Oyanedel, 2015) dan dikembangkan oleh Bronfman, Cisternas, López-Vázquez, la Maza, dan Oyanedel (2015). Sedangkan New Ecological Paradigm yang diciptakan oleh Dunlap and Van Liere (1978) dan dikembangkan oleh Bronfman, Cisternas, López-Vázquez, la Maza, dan Oyanedel (2015). Berdasarkan hasil regresi yang dilakukan, terdapat peranan yang signifikan antara NEP terhadap perilaku pro-lingkungan (p=0.002, p<0.05) dan berperan sebesar 2,7%. Adapun NEP merupakan keyakinan atau kepercayaan individu mengenai lingkungan yang menyebabkan individu menyadari konsekuensi yang akan mereka dapat dari perilaku mereka terhadap lingkungan, yang menyebabkan timbulnya perilaku pro-lingkungan. Dengan kata lain, semakin tinggi NEP yang dimiliki oleh seseorang maka semakin tinggi pula perilaku pro-lingkungan yang ditunjukkan orang tersebut begitupun sebaliknya.

Actions (login required)

View Item