Maharani, Moza Hafizhah (2025) GUGATAN KURANG PIHAK DALAM SENGKETA PENGUASAAN TANAH TANPA IZIN (STUDI PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 4176K/Pdt/2022). Diploma thesis, Universitas YARSI.

	Text 1. HALAMAN SAMPUL.pdf Download (198kB)
	Text 5. HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI.pdf Download (178kB)
	Text 6. HALAMAN PENGESAHAN.pdf Download (324kB)
	Text 10. ABSTRAK SKRIPSI.pdf Download (234kB)
	Text 11. BAB 1 SKRIPSI.pdf Download (291kB)
	Text 16. DAFTAR PUSTAKA SKRIPSI.pdf Download (221kB)
	Text 12. BAB 2 SKRIPSI.pdf Restricted to Registered users only Download (313kB)
	Text 13. BAB 3 SKRIPSI.pdf Restricted to Registered users only Download (202kB)
	Text 14. BAB 4 SKRIPSI.pdf Restricted to Registered users only Download (315kB)
	Text 15. BAB 5 SKRIPSI.pdf Restricted to Registered users only Download (142kB)

Abstract

Dalam suatu peradilan perdata, kebenaran yang dicari adalah kebenaran formil. Hal ini tentu saja berbeda dengan peradilan pidana, Dimana kebenaran yang dicari adalah kebenaran materiil. Mencari kebenaran formil berarti hakim tidak boleh melampaui batas-batas yang diajukan oleh para pihak berperkara. Keseluruhan pihak yang berkaitan dengan obyek sengketa baik secara langsung maupun tidak langsung harus dimasukkan dalam gugatan. Penulis menulis tugas skripsi ini dengan metode normatif, Dimana meneliti bahan Pustaka atau data sekunder atau menelaah kasus yang telah menjadi putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap. Penulisan penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis bagaimana Upaya hukum yang dapat dilakukan apabila terjadi gugatan kurang pihak dalam sengketa penguasaan tanah. Apabila suatu gugatan mengalami cacat plurium litis consortium atau dengan kata lain dalam gugatan tersebut kurang ditariknya pihak tergugat. Dalam kata lain masih ada orang yang harus ikut serta dijadikan sebagai penggugat atau tergugat.

Actions (login required)

View Item