Nuraini, Sri Rizky (2023) KEDUDUKAN AKTA PERJANJIAN PENGIKATAN JUAL BELI (PPJB) DAN KUASA MENJUAL DALAM KEPEMILIKAN HAK ATAS TANAH (Studi Putusan Mahkamah Agung Nomor 448 PK/PDT/2022). Diploma thesis, Universitas YARSI.

	Text COVER Sri Rizky Nuraini.pdf Download (24kB)
Preview	Text HALAMAN PENGESAHAN TIM PENGUJI.pdf Download (42kB) | Preview
	Text PERNYATAAN ORISINALITAS.pdf Download (50kB)
	Text ABSTRAK.pdf Download (6kB)
Preview	Text BAB 1.pdf Download (254kB) | Preview
Preview	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (147kB) | Preview
	Text BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (237kB)
	Text BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (241kB)
	Text BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (342kB)
	Text BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (52kB)

Abstract

PPJB jika pembayarannya sudah lunas, maka diikuti Akta Kuasa Menjual. Kedudukan penerima kuasa dapat mewakili kewajiban si pemberi kuasa. Akta Kuasa Menjual No. 13 milik Hadian Ramadhan atas Akta PPJB No. 12 dengan Tony Hendrawan Tanjung sebagai pemberi kuasa SHM No. 102. Namun pada 8 Februari 2018 objek yang sama terjadi balik nama oleh Yono Suyanto. Rumusan masalah ini bagaimana kedudukan Akta PPJB dan Kuasa Menjual dalam kepemilikan hak atas tanah, bagaimana pertimbangan Hakim perkara kepemilikan hak atas tanah dengan Akta Perjanjian Pengikatan Jual Beli berdasarkan putusan Nomor 448 PK/Pdt2022, bagaimana tinjauan Hukum Islam terhadap Akta PPJB dan Kuasa Menjual dalam kepemilikan hak atas tanah. Metode penelitian yang digunakan yuridis normatif. Hasil penelitian PPJB dibuat pejabat umum memiliki bukti kuat kepemilikan sah. Terdapat perbedaan pertimbangan Majelis Hakim tingkat pertama dan peninjauan kembali. Dari aspek pembuktiannya Akta PPJB merupakan akta otentik sehingga kekuatan pembuktiannya sempurna. Menurut Hukum Islam, PPJB disamakan akad salam dan Kuasa Menjual dengan wakalah.

Actions (login required)

View Item