Hidayati, Fahmi (2014) ZEAXANTHIN SEBAGAI ZAT PENGHAMBAT TERJADINYA KATARAK SENILIS YANG DIINDUKSI OLEH SINAR ULTRAVIOLET B DITINJAU DARI KEDOKTERAN DAN ISLAM. Diploma thesis, Universitas YARSI.
![]() |
Text
COVER - Fahmi Hidayati (1102010091).pdf Download (28kB) |
![]() |
Text
ABSTRAK - Fahmi Hidayati (1102010091).pdf Download (406kB) |
![]() |
Text
BAB I - Fahmi Hidayati (1102010091).pdf Download (365kB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA - Fahmi Hidayati (1102010091).pdf Download (157kB) |
![]() |
Text
BAB II - Fahmi Hidayati (1102010091).pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
BAB III - Fahmi Hidayati (1102010091).pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
BAB IV - Fahmi Hidayati (1102010091).pdf Download (151kB) |
![]() |
Text
BAB V - Fahmi Hidayati (1102010091).pdf Download (333kB) |
Abstract
Katarak senilis adalah kekeruhan lensa yang terjadi pada usia lanjut. Jumlah katarak di Indonesia saat ini adalah berbanding lurus dengan jumlah penduduk usia lanjut. Salah satu konsep penuaan, yaitu teori “A free radical”, menyebutkan bahwa radikal bebas terbentuk bila terjadi reaksi intermediate reaktif kuat, radikal bebas dengan molekul normal mengakibatkan degenerasi. Sinar Ultraviolet B merupakan etiologi tersering yang menyebabkan fotooksidasi pada lensa mata sehingga mempercepat kekeruhan lensa mata dan meningkatkan faktor risiko katarak. Strategi untuk mengurangi risiko katarak senilis adalah dengan menkonsumsi asupan mikronutrien yaitu zeaxanthin yang merupakan pigmen alami dalam tumbuhan. Hal ini menjadi bukti bahwa Allah menciptakan alam untuk memenuhi kebutuhan manusia. Tujuan umum dan khusus dari penulisan skripsi ini adalah untuk membahas penggunaan zeaxanthin sebagai zat penghambat terjadinya katarak senilis yang diinduksi oleh sinar ultraviolet B ditinjau dari kedokteran dan Islam. Zeaxanthin berfungsi sebagai antioksidan yang dapat menghambat proses reaksi peroksidasi lipid yang ditandai dengan penurunan MDA dan oksidasi protein yang ditandai dengan penurunan protein karbonil, serta mempertahankan kadar antioksidan primer lensa terutama GSH, SOD, katalase dan GSH-Px sehingga proses katarak senilis bisa dihambat. Menurut pandangan Islam bahwa penggunaan zeaxanthin yang terkandung dalam sayur-sayuran dan buah-buahan sebagai zat penghambat terjadinya katarak senilis pada dasarnya diperbolehkan selama banyak memberi manfaat pada tubuh dan tidak mendatangkan mudharat. Tetapi apabila banyak mendatangkan mudharat, maka perlu pemilihan sumber zeaxanthin yang tepat. Kedokteran dan Islam sependapat bahwa menghambat proses katarak senilis adalah suatu bentuk pencegahan, pencegahan lebih baik dari pada pengobatan. Zeaxanthin yang terdapat dalam sayur-sayuran dan buah-buahan dapat digunakan sebagai pencegahan katarak senilis. Saran kepada masyarakat yang mempunyai risiko tinggi terpapar sinar ultraviolet B dan mengalami penurunan tajam penglihatan agar segera memeriksakan diri ke dokter untuk menentukan apakah keadaan tersebut merupakan suatu manifestasi klinis dari katarak senilis dan mendapatkan pengobatan segera; kepada kalangan medis yang terkait diharapkan meningkatkan pengetahuan dalam perkembangan ilmu kedokteran dan meneliti lebih lanjut tentang zeaxanthin; kepada mubaligh agar menyampaikan dakwahnya kepada umat muslim untuk menjaga kesehatan dan apabila sakit dalam melakukan pengobatan hendaknya sesuai dengan ajaran Islam
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Additional Information: | S-4358-FK |
Uncontrolled Keywords: | Katarak senilis, Zeaxanthin, zat penghambat |
Subjects: | L Education > L Education (General) R Medicine > R Medicine (General) R Medicine > RE Ophthalmology |
Divisions: | Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Chemistry |
Depositing User: | Unnamed user with email admin@yarsi.ac.id |
Date Deposited: | 09 Feb 2021 02:23 |
Last Modified: | 06 Feb 2025 02:39 |
URI: | http://digilib.yarsi.ac.id/id/eprint/3644 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |