Search for collections on Universitas YARSI Repository

ASPEK MEDIKOLEGAL TINDAKAN FLEBOTOMI DITINJAU DARI KEDOKTERAN DAN ISLAM

Abbas, Ibun (2014) ASPEK MEDIKOLEGAL TINDAKAN FLEBOTOMI DITINJAU DARI KEDOKTERAN DAN ISLAM. Diploma thesis, Universitas YARSI.

[thumbnail of Cover.pdf] Text
Cover.pdf

Download (49kB)
[thumbnail of Abstrak.pdf] Text
Abstrak.pdf

Download (61kB)
[thumbnail of Bab 1.pdf] Text
Bab 1.pdf

Download (39kB)
[thumbnail of Daftar Pustaka(2).pdf] Text
Daftar Pustaka(2).pdf

Download (38kB)
[thumbnail of Bab 2 skripsi fix (FINAL).pdf] Text
Bab 2 skripsi fix (FINAL).pdf

Download (411kB)
[thumbnail of Bab 3 fix selesai.pdf] Text
Bab 3 fix selesai.pdf

Download (130kB)
[thumbnail of Bab 4(3).pdf] Text
Bab 4(3).pdf

Download (31kB)
[thumbnail of Bab 5(3).pdf] Text
Bab 5(3).pdf

Download (14kB)

Abstract

Flebotomi (phlebotomy) berasal dari kata Yunani phleb dan tomia. Phleb berarti pembuluh darah vena dan tomia berarti mengiris/memotong (cutting). Flebotomi merupakan teknik pengambilan sampel darah guna dilakukan pemeriksaan diagnostik lebih lanjut dan juga dapat menjadi terapi pada beberapa kasus. Tindakan flebotomi memiliki risiko, setidaknya adalah perdarahan yang berlebihan, pingsan, hematoma, infeksi dan emboli. Masalah medikolegal yang dapat ditarik adalah masalah siapa pelaksana flebotomi (kompetensi dan kewenangannya), bagaimana prosedur standarnya, perlukah supervisi, dan siapa yang bertanggungjawab atas risiko yang terjadi. Tindakan flebotomi terapeutik memiliki kemiripan dengan bekam. Al-Quran dan hadits menyatakan secara tersirat menyatakan bahwa flebotomi harus dilakukan oleh ahlinya secara teliti. Hal ini berhubungan dengan resiko komplikasi tindakan berupa emboli udara. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa tindakan flebotomi diperbolehkan dalam Islam dengan alasan flebotomi merupakan teknik sampling utama dalam mendapatkan spesimen darah. Kedokteran dan Islam sejalan dalam hal aspek medikolegal tindakan flebotomi. Kedokteran membolehkan dilakukan tindakan flebotomi baik sebagai pengambilan sampel atau terapi selama dilakukan oleh orang yang kompeten. Hal ini karena flebotomi merupakan tindakan yang relatif maan. Selain itu ini juga merupakan terapi utama pada beberapa penyakit. Islam juga menekankan bahwa suatu hal hendaklah dikerjakan oleh ahlinya. Saran kepada Kepada para dokter dan tenaga medis lain yang kompeten agar meningkatkan keterampilan flebotomi; institusi Rumah Sakit agar menugaskan tenaga medis yang memang kompeten dan bersertifikat kompetensi dalam hal melakukan tindakan flebotomi; pemerintah agar memberi kejelasan tentang status tenaga medis yang bekerja di laboratorium agar tidak terjadi kesalahan dalam hal etik dan medikolegal. ii

Item Type: Thesis (Diploma)
Additional Information: S-4365-FK
Uncontrolled Keywords: Flebotomi, medikolegal, pendarahan
Subjects: L Education > L Education (General)
R Medicine > R Medicine (General)
R Medicine > RD Surgery
Depositing User: Unnamed user with email admin@yarsi.ac.id
Date Deposited: 09 Feb 2021 02:23
Last Modified: 06 Feb 2025 04:35
URI: http://digilib.yarsi.ac.id/id/eprint/3637

Actions (login required)

View Item View Item