Search for collections on Universitas YARSI Repository

KEMANFAATAN HUKUM PERAN PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH DALAM UPAYA PERALIHAN HAK TANAH ULAYAT OLEH ANGGOTA MASYARAKAT ADAT DAERAH PORA NUSA TENGGARA TIMUR

Melfijanti, Melfijanti (2022) KEMANFAATAN HUKUM PERAN PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH DALAM UPAYA PERALIHAN HAK TANAH ULAYAT OLEH ANGGOTA MASYARAKAT ADAT DAERAH PORA NUSA TENGGARA TIMUR. Masters thesis, Universitas YARSI.

[img] Text
1. COVER .pdf

Download (23kB)
[img] Text
3. Halaman Pengesahan.pdf

Download (119kB)
[img] Text
8. Pernyataan Bebas Plagiarisme.pdf

Download (257kB)
[img] Text
12. Abtrak.pdf

Download (112kB)
[img] Text
14. BAB I PENDAHULUAN.pdf

Download (368kB)
[img] Text
19. DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (27kB)
[img] Text
15. BAB II TINJAUAN PUSTAKA.pdf
Restricted to Registered users only

Download (322kB)
[img] Text
16. BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (385kB)
[img] Text
17. BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (333kB)
[img] Text
18. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (11kB)

Abstract

Kedudukan masyarakat adat pada dasarnya diakui oleh bangsa Indonesia dengan keberagaman di Indonesia yang merupakan cermin dari Bhinneka Tunggal Ika dan juga pengakuan ini tertuang dalam amandemen undang-undang dasar 1945 pasal 18B ayat 2 dan pasal 28I ayat 3. Masyarakat adat merupakan masyarakat yang marginal dikarenakan kehidupan yang masih menganut sistem adat istiadat dan hukum adat yang berlaku. Sehingga dengan kedudukan marginal masyarakat adat ini membuat mereka merasa tidak dilindungi oleh negara walaupun secara peraturan adanya pengakuan terhadap mereka. Pengakuan ini tidak terbatas pada masyarakatnya saja namun, juga pengakuan keseluruhan bagi keberlangsungan mereka terutama dalam upaya pengakuan tanah ulayat. Tanah ulayat merupakan tanah yang dimiliki secara bersama-sama oleh masyarakat adat tersebut. Sengketa tentang tanah ulayat ini masih terjadi dikarenakan adanya intervensi dari pemerintah dan pengusaha untuk dapat menjadikan tanah ulayat sebagai tanah negara. Berdasarkan uraian diatas maka perumusan masalah ini bertujuan untuk mengetahui peranan dari instansi terkait tentang tanah yang dibantu oleh Notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) tentang peralihan hak tanah ulayat, serta kemanfaatan hukum yang dapat dirasakan oleh masyarakat adat daerah Pora Nusa Tenggara Timur dengan adanaya instansi Kantor Pertanahan, Notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT). Metode penelitian yang digunakan adalah Normatif empiris yang bersumber pada peraturan perundang-undang dan pendekatan pada kasus yaitu masyarakat hukum adat di daerah pora. Daerah penelitian Pora Nusa Tenggara Timur. Bahwa belum adanya suatu peraturan yang dibuat oleh pemerintah guna melindungi masyarakat adat dan hak ulayatnya yaitu tanah ulayat. Sehingga diharapkan dengan adanya peraturan dari pemerintah terhadap daerah Pora mampu memberikan pengakuan bagi masyarakat adat berupa pengakuan dan hak ulayat, tanah ulayat di daerah Pora Nusa Tenggara Timur.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: T-17-MKn
Uncontrolled Keywords: masyarakat adat, tanah ulayat, Notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT)
Subjects: H Social Sciences > HM Sociology
K Law > K Law (General)
Depositing User: Unnamed user with email admin@yarsi.ac.id
Date Deposited: 03 Oct 2022 02:56
Last Modified: 05 Jun 2023 09:08
URI: http://digilib.yarsi.ac.id/id/eprint/9933

Actions (login required)

View Item View Item