NURSYABANI, FANNANI (2019) GAMBARAN KELAINAN REFRAKSI PADA ANAK DI RS PURI CINERE TAHUN 2017 DITINJAU DARI KEDOKTERAN DAN ISLAM. Diploma thesis, Universitas YARSI.
|
Text
1. COVER.pdf Download (116kB) | Preview |
|
|
Text
2. LEMBAR PERSETUJUAN.pdf Download (189kB) | Preview |
|
|
Text
3. SURAT PERNYATAAN.pdf Download (170kB) | Preview |
|
|
Text
ABSTRAK-FANNANI.pdf Download (199kB) | Preview |
|
|
Text
5. BAB I.pdf Download (179kB) | Preview |
|
|
Text
11. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (146kB) | Preview |
|
Text
6. BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (400kB) |
||
Text
7. BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (125kB) |
||
Text
8. BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (211kB) |
||
Text
9. BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (376kB) |
||
Text
10. BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (79kB) |
Abstract
Latar Belakang: Kelainan refraksi merupakan penyebab utama gangguan penglihatan di seluruh dunia. Pada tahun 2004, terdapat 12,8 juta penduduk dunia pada kelompok usia 5-15 tahun yang mengalami gangguan penglihatan karena kelainan refraksi yang tidak terkoreksi. Di Indonesia pada tahun 2012 terdapat 55 juta penduduk yang mengalami kelainan refraksi atau sekitar 25% dari jumlah penduduk. Tujuan: Mengetahui angka kejadian kelainan refraksi pada anak di Rumah Sakit Puri Cinere tahun 2017. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deksriptif menggunakan data sekunder berupa rekam medis penderita kelainan refraksi pada anak di Rumah Sakit Puri Cinere tahun 2017. Metode pengambilan sampel dengan total sampling didapatkan sebanyak 259 sampel yang memenuhi kriteria dan dianalisa secara statistic frekuensi. Hasil: Angka kejadian kelainan refraksi pada anak tahun 2017 sebanyak 259 kasus dengan distribusi miopia (88,4%), hipermetropia (0,4%), astigmatisma (11,2%), berdasarkan jenis kelamin laki-laki (42,1%), perempuan (57,9%), berdasarkan kelompok usia ≤ 5 tahun (2,7%), 6-9 tahun (23,9%), 10-14 tahun (52,9%), ≥ 15 tahun (20,5%), berdasarkan derajat miopia, miopia ringan (74,85%), miopia sedang (17.9%), miopia tinggi (5,24%). Angka kejadian ambliopia (63,7%), tanpa ambliopia (31,3%). Angka kejadian anisometropia (2,7%), tanpa anisometropia (97,7%). Kesimpulan: Angka kejadian kelainan refraksi pada anak tahun 2017 sebanyak 259 kasus, miopia (88,4%), hipermetropia (0,4%), astigmatisma (11,2%). Distribusi berdasarkan jenis kelamin paling banyak perempuan (57,9%), berdasarkan kelompok usia paling banyak 10-14 tahun (52,9%), berdasarkan derajat miopia paling banyak miopia ringan (74,85%). Angka kejadian ambliopia 63,7%. Angka kejadian anisometropia 2,7%. Tinjauan Islam tentang gambaran kelainan refraksi mata pada anak di Rumah Sakit Puri Cinere tahun 2017 merupakan kegiatan penelitian di bidang kedokteran. Penelitian merupakan pekerjaan dalam mencari kebenaran ilmiah. Sebagai peneliti hendaklah bekerja dengan niat karena Allah dan bersikap profesional. Bagi anak penderita kelainan refraksi mata, hendaknya berobat karena Allah menurunkan penyakit beserta obatnya, serta berobat kepada ahlinya.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Additional Information: | S-6636-FK |
Uncontrolled Keywords: | Kelainan Refraksi, Anak, Angka Kejadian |
Subjects: | R Medicine > RE Ophthalmology R Medicine > RJ Pediatrics |
Depositing User: | Unnamed user with email admin@yarsi.ac.id |
Date Deposited: | 21 Sep 2022 04:24 |
Last Modified: | 21 Sep 2022 04:24 |
URI: | http://digilib.yarsi.ac.id/id/eprint/9833 |
Actions (login required)
View Item |