AMIRA, SALSABILA NUR (2020) ANGKA KEJADIAN FRAKTUR TULANG PANJANG PADA ANAK DAN PENATALAKSANAANNYA BERDASARKAN DATA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2018-2019 DAN TINJAUANNYA MENURUT PANDANGAN ISLAM. Diploma thesis, Universitas YARSI.
|
Text
01. COVER.pdf Download (61kB) | Preview |
|
|
Text
05. ABSTRAK DAN KATA KUNCI.pdf Download (104kB) | Preview |
|
|
Text
08. BAB I.pdf Download (89kB) | Preview |
|
|
Text
14. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (421kB) | Preview |
|
Text
09. BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (203kB) |
||
Text
10. BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (130kB) |
||
Text
11. BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (155kB) |
||
Text
12. BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (582kB) |
||
Text
13. BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (59kB) |
Abstract
Latar belakang : Fraktur adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang atau tulang rawan yang umumnya disebabkan oleh rudapaksa. Kejadian lokasi anatomis fraktur tulang panjang pada anak yang paling tinggi adalah os. radius/ulna, akibat terjatuh pada kelompok usia pra-sekolah. Secara umum, tulang anak sembuh jauh lebih cepat daripada orang dewasa, sehingga penatalaksanaan yang diperlukan melalui gips. Data profil fraktur pada anak sangat penting, karena dapat digunakan sebagai informasi untuk mengurangi angka morbiditas dan mortalitas pada anak. Metode : Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain penelitian cross-sectional yang dimaksudkan untuk melihat gambaran frekuensi fraktur tulang panjang pada anak dan penatalaksanaannya. Data diambil menggunakan rekam medik. Penetapan besar sampel menggunakan teknik non-probability sampling. Hasil : Berdasarkan penelitian dengan sampel sebanyak 96, pasien terbanyak ada pada usia 14-18 tahun (44,8%), laki-laki 66 orang (68,3%), lokasi anatomis os. humerus 35 orang (36,5%), penyebab terjatuh 66 orang (68,8%), tatalaksana menggunakan fiksasi interna 83 orang (86,5%). Tinjauan menurut Islam bahwa penatalaksanaan fraktur disamakan hukumnya dengan pembedahan khitan. Namun, tidak diperkenankan melakukan pembedahan di luar kebutuhan pengobatan tersebut. Simpulan : Kategori penyebab paling banyak terjadi adalah terjatuh dengan usia remaja (14-18 tahun), jenis kelamin yang paling banyak adalah laki-laki. Kategori penatalaksanaan paling banyak adalah fiksasi interna (ORIF). Tinjauan menurut pandangan Islam adalah penatalaksanaan fraktur tulang panjang pada anak yang diperbolehkan dengan tujuan pengobatan. Namun, apabila kebutuhan pengobatan telah terpenuhi, maka kembali kepada hukum asal bahwa seluruh jasad manusia tidak boleh dipotong atau disayat.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Additional Information: | S-6614-FK |
Uncontrolled Keywords: | Fraktur, Anak, Penatalaksanaan |
Subjects: | R Medicine > RA Public aspects of medicine R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine R Medicine > RJ Pediatrics R Medicine > RJ Pediatrics > RJ101 Child Health. Child health services |
Depositing User: | Unnamed user with email admin@yarsi.ac.id |
Date Deposited: | 15 Sep 2022 02:42 |
Last Modified: | 21 Jun 2023 07:15 |
URI: | http://digilib.yarsi.ac.id/id/eprint/9798 |
Actions (login required)
View Item |