SYUKUR, RIZKI MAULANA (2018) SENSITIVITAS ANTIBIOTIK PATEN DAN GENERIK TERHADAP BEBERAPA BAKTERI PENYEBAB INFEKSI SALURAN KEMIH DITINJAU DARI KEDOKTERAN DAN ISLAM. Diploma thesis, Universitas YARSI.
|
Text
01.COVER.pdf Download (11kB) | Preview |
|
|
Text
halaman pengesahan-Rizki Maulana Syukur 1102015203.pdf Download (318kB) | Preview |
|
|
Text
Lembar Pernyataan-Rizki.pdf Download (136kB) | Preview |
|
|
Text
04. ABSTRAK.pdf Download (93kB) | Preview |
|
|
Text
07. BAB 1.pdf Download (215kB) | Preview |
|
|
Text
13. DAFTAR PUSTAKA .pdf Download (249kB) | Preview |
|
Text
08. BAB 2 .pdf Restricted to Registered users only Download (284kB) |
||
Text
09. BAB 3 .pdf Restricted to Registered users only Download (328kB) |
||
Text
10. BAB 4 .pdf Restricted to Registered users only Download (237kB) |
||
Text
11. BAB 5 .pdf Restricted to Registered users only Download (503kB) |
||
Text
12. BAB 6.pdf Restricted to Registered users only Download (88kB) |
Abstract
Latar Belakang: Infeksi saluran kemih mengenai 150 juta orang di seluruh dunia setiap tahunnya. Mikroorganisme penyebab ISK yang paling sering diisolasi adalah Escherichia coli, Klebsiella pneumoniae, dan Pseudomonas aeruginosa. Dalam pengobatan ISK digunakan antibiotik paten dan generik, dimana pada masyarakat memiliki asumsi obat generik mempunyai kualitas yang rendah. Tujuan: Untuk mengetahui sensitivitas antibiotik paten dan generik terhadap bakteri Escherichia coli, Klebsiella pneumoniae, dan Pseudomonas aeruginosa. Material dan Metode: Penelitian eksperimental menggunakan pengujian mikrobiologi. Bakteri penyebab ISK didapatkan dari laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Escherichia coli ATCC 11775, Klebsiella pneumoniae ATCC 13883, dan Pseudomonas aeruginosa ATCC 10145. Uji sensitivitas menggunakan metode disc diffusion dibandingkan dengan standar CLSI 2015. Antibiotik yang digunakan yaitu siprofloksasin, gentamisin, dan ampisilin paten dan generik. Hasil: Antibiotik siprofloksasin mempunyai sensitivitas paling tinggi untuk infeksi saluran kemih dibandingkan gentamisin dan ampisilin terhadap bakteri Escherichia coli, Klebsiella pneumoniae, dan Pseudomonas aeruginosa. Ampisilin resisten terhadap bakteri Klebsiella pneumoniae, dan Pseudomonas aeruginosa. Sensitivitas siprofloksasin generik lebih tinggi dari paten terhadap Escherichia coli, untuk bakteri Klebsiella pneumoniae, dan Pseudomonas aeruginosa siprofloksasin paten lebih tinggi. Gentamisin paten memiliki sensitivitas lebih tinggi dibandingkan generik pada bakteri Escherichia coli dan Klebsiella pneumoniae, untuk Pseudomonas aeruginosa gentamisin generik lebih tinggi. Sensitivitas ampsilin paten lebih tinggi dibandingkan generik pada bakteri Escherichia coli. Kesimpulan: Siprofloksasin paling sensitif untuk infeksi saluran kemih terhadap mikroba Escherichia coli, Klebsiella pneumoniae, dan Pseudomonas aeruginosa dibandingkan gentamisin dan ampisilin. Perbedaan rerata diameter zona hambat dan pola sensitivitas antibiotik paten dan generik tidak berbeda jauh dan hampir sama.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Additional Information: | S-6588-FK |
Uncontrolled Keywords: | Infeksi saluran kemih, sensitivitas, antibiotik, paten, generik. |
Subjects: | R Medicine > RC Internal medicine R Medicine > RS Pharmacy and materia medica |
Depositing User: | Unnamed user with email admin@yarsi.ac.id |
Date Deposited: | 12 Sep 2022 07:57 |
Last Modified: | 20 Sep 2022 07:23 |
URI: | http://digilib.yarsi.ac.id/id/eprint/9771 |
Actions (login required)
View Item |