FAJRIN, ADELIN LUTHFIANA (2019) PENGARUH EKSTRAK LIDAH BUAYA TERHADAP KEMAMPUAN PROLIFERASI SEL KULTUR FIBROBLAS DAN TINJAUANNYA MENURUT PANDANGAN ISLAM. Diploma thesis, Universitas YARSI.
|
Text
1. COVER.pdf Download (99kB) | Preview |
|
|
Text
halaman pengesahan - Adelin Luthfiana Fajrin 1102015004.pdf Download (295kB) | Preview |
|
|
Text
3. LEMBAR PERNYATAAN.pdf Download (554kB) | Preview |
|
|
Text
4. ABSTRAK.pdf Download (92kB) | Preview |
|
|
Text
7. BAB I.pdf Download (17kB) | Preview |
|
|
Text
13. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (227kB) | Preview |
|
Text
8. BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (224kB) |
||
Text
9. BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (184kB) |
||
Text
10. BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (120kB) |
||
Text
11. BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (504kB) |
||
Text
12. BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (5kB) |
Abstract
Latar Belakang: Fase proliferatif merupakan salah satu fase utama proses fisiologis penyembuhan luka. Pada fase ini terjadi proses proliferasi fibroblas yaitu pembentukan kolagen dan jaringan granulasi yang menautkan tepi luka. Lidah buaya (Aloe barbadensis Milleer) merupakan tanaman obat yang telah banyak digunakan karena gelnya mengandung zat antibakteri dan antijamur, serta salisilat yang dapat merangsang fibroblas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak lidah buaya terhadap kemampuan proliferasi fibroblas secara in vitro dan tinjauannya dalam Islam. Metode: Desain penelitian ini dilakukan secara eksperimental menggunakan kelompok kontrol dan tiga kelompok perlakuan yang diberi ekstrak lidah buaya 12,5%, 25%, dan 50%. Pengamatan dilakukan pada hari ke-1, hari ke-3, dan hari ke-6 setelah perlakuan dengan Cell Counting Kit-8. Analisis data diolah dengan uji Student T-test menggunakan Microsoft Excel 2013. Hasil: Dari hasil penelitian memperlihatkan semua kelompok perlakuan ekstrak lidah buaya mengalami proliferasi sel lebih tinggi dibanding dengan kelompok kontrol di hari ke-1, ke-3 dan ke-6 setelah perlakuan. Namun, kelompok perlakuan 12,5% menunjukkan lebih efektif dalam meningkatkan jumlah sel dibandingkan kelompok perlakuan 25% maupun kelompok perlakuan 50%. Kesimpulan: Ekstrak lidah buaya mempengaruhi proliferasi sel kultur fibroblas. Dosis 12,5% ekstrak lidah buaya merupakan dosis terbaik dibandingkan dengan dosis 25% dan 50% ekstrak lidah buaya. Dalam pandangan Islam, lidah buaya merupakan obat alamiah yang dianjurkan Nabi Muhammad SAW.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Additional Information: | S-6584-FK |
Uncontrolled Keywords: | Aloe vera, Proliferation, in vitro, Fibroblast. |
Subjects: | Q Science > QK Botany S Agriculture > S Agriculture (General) |
Depositing User: | Unnamed user with email admin@yarsi.ac.id |
Date Deposited: | 12 Sep 2022 06:46 |
Last Modified: | 22 Sep 2022 03:59 |
URI: | http://digilib.yarsi.ac.id/id/eprint/9765 |
Actions (login required)
View Item |