FAISAL, ZURESH SHAFIRA SHARAFINA (2018) SENSITIVITAS ANTIBIOTIK PATEN DAN GENERIK TERHADAP BEBERAPA BAKTERI PENYEBAB PENYAKIT KONJUNGTIVITIS DITINJAU DARI KEDOKTERAN DAN ISLAM. Diploma thesis, Universitas YARSI.
|
Text
01. COVER.pdf Download (186kB) | Preview |
|
|
Text
02. LEMBAR PERSETUJUAN.pdf Download (227kB) | Preview |
|
|
Text
Lembar Pernyataan-Zuresh.pdf Download (121kB) | Preview |
|
|
Text
05. ABSTRAK.pdf Download (188kB) | Preview |
|
|
Text
08. BAB I.pdf Download (449kB) | Preview |
|
Text
09. BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (416kB) |
||
Text
10. BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (552kB) |
||
Text
11. BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (394kB) |
||
Text
12. BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
||
Text
13. BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (182kB) |
||
|
Text
14. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (413kB) | Preview |
Abstract
Latar Belakang: Konjungtivitis adalah peradangan pada konjungtiva. Konjungtivitis disebabkan oleh beberapa bakteri, diantaranya Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, dan Moraxella catarrhalis. Konjungtivitis menempati urutan ke-10 terbesar penyakit pada pasien rawat jalan Rumah Sakit di Indonesia pada tahun 2009. Pengobatan konjungtivitis menggunakan antibiotik generik dan paten. Tujuan: Untuk mengetahui sensitivitas antibiotik paten dan generik terhadap bakteri Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, dan Moraxella catarrhalis. Material dan Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental mengunakan pengujian mikrobiologi. Bakteri penyebab Konjungtivitis didapatkan dari laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia berupa bakteri Staphylococcus aureus (ATCC 12600), Pseudomonas aeruginosa (ATCC 10145), dan Moraxella catarrhalis (ATCC 25238). Uji sensitivitas menggunakan metode disc diffusion Kirby-Bauer dan dibandingkan dengan standar Kirby-Bauer. Antibiotik yang digunakan dalam uji sensitivitas yaitu Gentamisin paten dan generik serta Kloramfenikol dan Siprofloksasin. Hasil dan Diskusi: Antibiotik Kloramfenikol lebih sensitif dibandingkan antibiotik Siprofloksasin dan Gentamisin terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Antibiotik Siprofloksasin lebih sensitif dibandingkan antibiotik Kloramfenikol dan Gentamisin terhadap bakteri Pseudomonas aeruginosa. Antibiotik Gentamisin lebih sensitif dibandingkan antibiotik Siprofloksasin dan Kloramfenikol terhadap bakteri dan Moraxella catarrhalis. Antibiotik Gentamisin paten dan generik memiliki sensitivitas yang sama terhadap bakteri Pseudomonas aeruginosa dan Moraxella catarrhalis. Antibiotik Gentamisin paten dan generik menunjukkan pola sensitivitas yang hampir sama dimana generik sedikit lebih sensitif dibandingkan paten terhadap Staphylococcus aureus.. Menurut ajaran Islam, penggunaan antibiotik pada penderita Konjungtivitis diperbolehkan sesuai kaidah fikih yaitu hukum asal dari segala sesuatu adalah boleh sampai ada dalil yang mengharamkan dan tidak dikonsumsi secara berlebihan. Kesimpulan: Antibiotik Kloramfenikol paling sensitif terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Antibiotik Sirofloksasin paling sensitif terhadap bakteri Pseudomonas aeruginosa. Antibiotik Gentamisin paling sensitif terhadap bakteri Moraxella catarrhalis. Antibiotik Gentamisin paten dan generik menunjukkan pola sensitivitas yang hampir sama.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Additional Information: | S-6556-FK |
Uncontrolled Keywords: | Paten, Generik, Sensitivitas, Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Moraxella catarrhalis |
Subjects: | Q Science > QR Microbiology R Medicine > RS Pharmacy and materia medica |
Divisions: | Faculty of Medicine, Health and Life Sciences > School of Medicine |
Depositing User: | Unnamed user with email admin@yarsi.ac.id |
Date Deposited: | 11 Aug 2022 06:30 |
Last Modified: | 11 Aug 2022 06:30 |
URI: | http://digilib.yarsi.ac.id/id/eprint/9680 |
Actions (login required)
View Item |