Anamira, Anisa (2020) HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY UNTUK TIDAK MEROKOK DAN KUALITAS HIDUP TERKAIT KESEHATAN PADA REMAJA YANG INGIN BERHENTI MEROKOK SERTA TINJAUANNYA MENURUT ISLAM. Diploma thesis, Universitas YARSI.
|
Text
COVER(4).pdf Download (191kB) | Preview |
|
|
Text
LEMBAR PENGESAHAN.pdf Download (214kB) | Preview |
|
|
Text
LEMBAR PERNYATAAN.pdf Download (202kB) | Preview |
|
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (294kB) | Preview |
|
|
Text
BAB 1(1).pdf Download (469kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR PUSTAKA(2).pdf Download (355kB) | Preview |
|
Text
BAB 2(1).pdf Restricted to Registered users only Download (368kB) |
||
Text
BAB 3(1).pdf Restricted to Registered users only Download (342kB) |
||
Text
BAB 4(2).pdf Restricted to Registered users only Download (498kB) |
||
Text
BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (614kB) |
||
Text
BAB 6.pdf Restricted to Registered users only Download (261kB) |
||
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (558kB) |
Abstract
Indonesia menempati angka tertinggi untuk jumlah perokok remaja di negara ASEAN. Perokok aktif dilaporkan memiliki kualitas hidup terkait kesehatan yang buruk. Self-efficacy adalah salah satu aspek yang dapat dikembangkan remaja untuk berhenti merokok. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan signifikan antara self-efficacy untuk tidak merokok dan kualitas hidup terkait kesehatan pada remaja perokok. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 173 remaja perokok berusia 13-18 tahun dan memiliki keinginan untuk berhenti merokok serta berdomisili di DKI Jakarta yang diperoleh melalui teknik incidental sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah SEQ-12 untuk mengukur self-efficacy untuk tidak merokok yang terdiri dari dua dimensi, yaitu intrinsik (α=0,792) dan ektrinsik (α= 0,807) serta KIDSCREEN-27 untuk mengukur kualitas hidup terkait kesehatan yang memiliki lima dimensi yaitu kesejahteraan fisik (α= 0,731), kesejahteraan psikologis (α= 0,702) hubungan orangtua & kemandirian (α= 0,803), dukungan sosial & teman sebaya (α= 0,701) dan lingkungan sekolah (α=0,900). Hasil analisis korelasi menunjukkan bahwa dimensi internal stimuli self-efficacy berhubungan positif dan signifikan dengan dimensi kesejahteraan fisik (r= .162, p<0,05), dengan dimensi kesejahteraan psikologis (r= .220, p<0,05), dengan dimensi lingkungan sekolah (r= .240, p<0,05). Temuan lain adalah adanya korelasi positif antara dimensi stimulus eksternal self-efficacy dan dimensi kesejahteraan fisik (r= .157, p<0,05). Remaja perokok diharapkan untuk meningkatkan self-efficacy untuk tidak merokok agar memiliki kesehatan pada aspek fisik, psikologis, emosional, dan lingkungan pertemanannya sehingga dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan baik. Dalam Islam, perilaku merokok sangat diharamkan karena akan mempengaruhi kesehatan, dan Allah sangat membenci perilaku yang merugikan diri sendiri. Oleh karena itu, remaja harus memiliki self-efficay untuk tidak merokok agar dapat lebih merasa optimis untuk menahan diri dari rokok sehingga remaja akan lebih merasa memiliki kesehatan yang baik pada semua aspek kehidupan.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Additional Information: | S-331-PSI |
Uncontrolled Keywords: | self-eficacy untuk tidak merokok, kualitas hidup terkait kesehatan, remaja perokok |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology R Medicine > R Medicine (General) |
Depositing User: | Unnamed user with email admin@yarsi.ac.id |
Date Deposited: | 28 Jun 2022 08:36 |
Last Modified: | 28 Jun 2022 08:36 |
URI: | http://digilib.yarsi.ac.id/id/eprint/9567 |
Actions (login required)
View Item |