Muminah, Shofa (2018) EFEKTIVITAS PEMBERIAN FEBUXOSTAT DIBANDINGKAN DENGAN ALLUPURINOL PADA PASIEN HIPERURISEMIA DITINJAU DARI KEDOKTERAN DAN ISLAM. Diploma thesis, Universitas YARSI.
Text
1. cover.pdf Download (30kB) |
||
Text
2. ABSTRAK.pdf Download (90kB) |
||
Text
BAB I fix.pdf Download (907kB) |
||
Text
BAB II fix.pdf Restricted to Registered users only Download (443kB) |
||
Text
BAB III fix.pdf Restricted to Registered users only Download (499kB) |
||
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (107kB) |
||
Text
BAB V fix.pdf Restricted to Registered users only Download (109kB) |
||
Text
daftar pustaka fix.pdf Download (146kB) |
||
|
Text
Lembar Pengesahan-Shofa.pdf Download (210kB) | Preview |
Abstract
Pada Pasien hiperurisemia diberikan obat penurun kadar asam urat, obat yang sering digunakan adalah allupurinol dan febuxostat sebagai alternatif. Terapi ini sesuai dosis dan indikasi pengobatan agar tidak timbul efek samping dalam tubuh. Tujuan umum dari penulisan skripsi ini adalah untuk mendapatkan pengetahuan mengenai efektivitas pemberian febuxostat dibandingkan dengan allupurinol pada pasien hiperurisemia ditinjau dari kedokteran dan Islam. Tujuan khusus penulisan skripsi ini untuk menjelaskan efektivitas pemberian febuxostat dibandingkan allupurinol serta pandangan Islam untuk pasien hiperurisemia. Dalam ilmu kedokteran, pada pasien hiperurisemia obat penurun urat sering di berikan yaitu allupurinol. Namun, di dapatkan bahwa febuxostat lebih efektif dan lebih cepat untuk mencapai kadar serum urat normal (< 6 mg/dl) pada pasien hiperurisemia dengan menghambat enzim xantin oksidase. Febuxostat aman diberikan pada pasien hiperurisemia dengan gangguan fungsi ginjal. Dalam Islam membolehkan penggunaan febuxostat yang lebih efektif dibandingkan allupurinol pada hiperurisemia karena terapi ini termasuk ke dalam perilaku mencari pengobatan untuk menyembuhkan penyakit. Berobat merupakan sesuatu yang dianjurkan dalam Islam terutama berobat kepada yang lebih ahli. Selain itu, Islam juga menganjurkan manusia untuk menjauhi hal-hal yang dapat memperburuk penyakitnya. Kedokteran dan Islam sejalan bahwa pasien hiperurisemia sebaiknya diberikan terapi agar penyakitnya tidak semakin para sesuai dengan tujuan syariat Islam untuk hifdz al-Nafs (memelihara jiwa). Dalam pandangan kedokteran dan Islam, febuxostat lebih efektif dibandingkan allupurinol dengan menurunkan kadar serum urat pada hiperurisemia. Islam secara global membolehkan semua yang bersifat efektif. Bahan dasar yang digunakan pada adalah bahan kimia yang tidak dijelaskan lebih rinci sehingga penggunaannya dapat menggunakan kaidah bahwa segala sesuatu itu boleh kecuali ada dalil yang mengharamkannya. Kata Kunci : hiperurisemia, febuxostat, allupurinol, berobat
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Additional Information: | S-6368-FK |
Uncontrolled Keywords: | Hiperurisemia, febuxostat, allupurinol, berobat |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) R Medicine > RC Internal medicine R Medicine > RC Internal medicine > RC0321 Neuroscience. Biological psychiatry. Neuropsychiatry |
Divisions: | Faculty of Medicine, Health and Life Sciences > School of Medicine |
Depositing User: | Unnamed user with email admin@yarsi.ac.id |
Date Deposited: | 12 Oct 2021 07:26 |
Last Modified: | 02 Aug 2022 07:43 |
URI: | http://digilib.yarsi.ac.id/id/eprint/9154 |
Actions (login required)
View Item |