Search for collections on Universitas YARSI Repository

ASPEK MEDIKOLEGAL SUDDEN INFANT DEATH SYNDROME DITINJAU DARI KEDOKTERAN DAN ISLAM

Agustinawati, Agustinawati (2018) ASPEK MEDIKOLEGAL SUDDEN INFANT DEATH SYNDROME DITINJAU DARI KEDOKTERAN DAN ISLAM. Diploma thesis, Universitas YARSI.

[img]
Preview
Text
1. COVER.pdf

Download (106kB) | Preview
[img]
Preview
Text
2. ABSTRAK.pdf

Download (88kB) | Preview
[img]
Preview
Text
3. Lembar pengesahan.pdf

Download (314kB) | Preview
[img]
Preview
Text
6. BAB I.pdf

Download (169kB) | Preview
[img] Text
7. BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (319kB)
[img] Text
8. BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (811kB)
[img] Text
9. BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (205kB)
[img] Text
10. BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (154kB)
[img]
Preview
Text
11. DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (150kB) | Preview

Abstract

Sudden Infant Death Syndrome merupakan kematian mendadak pada bayi, biasanya terjadi pada usia di bawah 1 tahun, tidak dapat dijelaskan setelah penyelidikan penuh termasuk investigasi kejadian, autopsi forensik dan peninjauan riwayat kesehatan bayi dan keluarga. Terdapat faktor risiko SIDS yaitu, ibu yang mengkonsumsi alkohol, rokok, kelahiran prematur, asfiksia, disfungsi batang otak serta posisi tidur terlungkup pada bayi. Aspek medikolegal kasus SIDS yaitu, bayi dapat dikatakan mati wajar dikarenakan penyakit maupun kecelakaan, namun, dikatakan pembunuhan bila didapati tanda-tanda pembunuhan pada pemeriksaan forensik. Untuk mencari sebab kematian pada kasus SIDS dilakukan pemeriksaan autopsi. Menurut pandangan Islam, kematian mendadak merupakan salah satu tanda dekatnya kiamat, suatu kebaikan bagi seorang mukmin sedangkan bagi seorang fajir merupakan kabar gembira bagi hamba Allah. Pada kasus yang membutuhkan tindakan autopsi, pada dasarnya mengautopsi mayat hukumnya haram. Namun, menurut pendapat beberapa jumhur ulama diperbolehkan autopsi dengan tujuan penelitian ilmiah, mencari sebab kematian dan pada kasus kriminal. Terkait kaidah tentang mafsadah, jika ada dua mafsadah yang bertentangan maka dipilih yang paling ringan. Autopsi dapat menyebabkan mafsadah, sedangkan ketidaktahuan sebab kematian, penyakit berbahaya dan tidak berkembangnya ilmu kedokteran adalah mafsadah yang lebih besar. Diharapkan di negara berkembang dapat membuat protokol mengenai penanganan kasus SIDS dan melakukan penegakkan supremasi hukum untuk mencegah peningkatan insidens SIDS. Kata Kunci: Medikolegal, Sudden Infant Death Syndrome, Islam

Item Type: Thesis (Diploma)
Additional Information: S-6366-FK
Uncontrolled Keywords: Medikolegal, Sudden Infant Death Syndrome, Islam
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
R Medicine > RJ Pediatrics
Divisions: Faculty of Medicine, Health and Life Sciences > School of Medicine
Depositing User: Unnamed user with email admin@yarsi.ac.id
Date Deposited: 12 Oct 2021 07:13
Last Modified: 02 Aug 2022 04:27
URI: http://digilib.yarsi.ac.id/id/eprint/9152

Actions (login required)

View Item View Item