Fadlurrahman, Andrew Rozaan (2017) PENENTUAN KADAR MALONDIALDEHID (MDA) PADA SALIVA WANITA PEROKOK USIA 26 – 35 TAHUN DITINJAU DARI KEDOKTERAN DAN ISLAM. Diploma thesis, Universitas YARSI.
|
Text
1. Cover.pdf Download (108kB) | Preview |
|
|
Text
2. Lembar Pengesahan.pdf Download (389kB) | Preview |
|
|
Text
3. Abstrak.pdf Download (465kB) | Preview |
|
|
Text
6. BAB I.pdf Download (301kB) | Preview |
|
|
Text
12. Daftar Pustaka.pdf Download (253kB) | Preview |
|
Text
7. BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (242kB) |
||
Text
8. BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (152kB) |
||
Text
9. BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (594kB) |
||
Text
10. BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (984kB) |
||
Text
11. BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (193kB) |
Abstract
Latar Belakang: Indonesia merupakan negara dengan konsumsi rokok terbesar keempat di dunia setelah China, USA dan Rusia. Prevalensi wanita perokok di dunia sekitar 12 %. Diperkirakan 146.881 wanita di Indonesia menderita penyakit terkait konsumsi tembakau. Rokok menyebabkan stres oksidatif yang akan menghasilkan malondialdehid (MDA). Kadar MDA merupakan produk akhir dalam proses peroksidasi lipid, dan dapat digunakan sebagai indikator cedera membran sel. Tujuan: Untuk membandingkan kadar MDA pada saliva wanita perokok dan bukan perokok usia 26 – 35 tahun ditinjau dari Kedokteran dan Islam. Metode: Metode penelitian menggunakan metode deskriptif analitik cross sectional. Jumlah sampel ditentukan dengan Quota Sampling yaitu sebanyak 30 orang wanita usia 26 – 35 tahun yang terdiri dari 15 wanita perokok dan 15 wanita bukan perokok. Data dianalisa menggunakan IBM SPSS Statistic 21 for windows untuk melihat perbandingan kadar MDA antara perokok dan bukan perokok. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan kadar MDA saliva pada wanita bukan perokok didapatkan 0,233±0,126 μM, sedangkan pada wanita perokok adalah 0,475±0,302 μM dengan nilai p = 0,002 (p<0,05). Menurut Islam, kadar MDA terdapat disetiap tubuh manusia sesuai dengan ketentuannya. Kadar MDA merupakan salah satu indikator stres oksidatif yang diakibatkan oleh kebiasaan merokok. Merokok adalah bentuk menjerumuskan diri pada kehancuran. Sebagaimana pada firman Allah SWT dalam surat Al-A’raf {7} ayat 157: “dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk”. Kesimpulan: Terdapat perbedaan yang bermakna kadar MDA pada saliva wanita usia 26 – 35 tahun, dengan hasil wanita perokok memiliki kadar MDA yang lebih tinggi dibandingkan wanita bukan perokok. Kata Kunci: Kadar Malondialdehid, Saliva, Wanita, Perokok
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Additional Information: | S-6175-FK |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Depositing User: | Unnamed user with email admin@yarsi.ac.id |
Date Deposited: | 29 Jun 2021 03:20 |
Last Modified: | 29 Jun 2021 03:20 |
URI: | http://digilib.yarsi.ac.id/id/eprint/9033 |
Actions (login required)
View Item |