MARTADIPURA, BELLADINA MAYYASHA (2017) FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN DISFUNGSI SEKSUAL PADA WANITA MENIKAH DI KELURAHAN PABUARAN RW 14 CIBINONG DITINJAU DARI KEDOKTERAN DAN ISLAM. Diploma thesis, Universitas YARSI.
Preview |
Text
COVER.pdf Download (115kB) | Preview |
Preview |
Text
1. ABSTRAK.pdf Download (93kB) | Preview |
Preview |
Text
2. Lembar Pengesahan.pdf Download (272kB) | Preview |
Preview |
Text
3. BAB 1 LATAR BELAKANG.pdf Download (138kB) | Preview |
![]() |
Text
4. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (291kB) |
![]() |
Text
5. BAB 3 METODE PENELITIAN.pdf Restricted to Registered users only Download (868kB) |
![]() |
Text
6. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.pdf Restricted to Registered users only Download (263kB) |
![]() |
Text
7. BAB V TINJAUAN AGAMA.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
![]() |
Text
8. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN.pdf Restricted to Registered users only Download (97kB) |
Abstract
Latar Belakang: Disfungsi seksual pada wanita adalah masalah kesehatan seksual yang meliputi gangguan pada hasrat seksual, rangsangan seksual, lubrikasi, orgasme, kepuasan seksual dan nyeri seksual. Faktor-faktor yang mempengaruhi disfungsi seksual adalah usia, usia pasangan, usia pernikahan, frekuensi hubungan seksual, status pendidikan, pekerjaan dan menopause. Islam membahas mengenai wajibnya seorang istri melayani suami termasuk kebutuhan seksual yang ditujukan kepadanya. Tujuan: Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan disfungsi seksual pada wanita menikah di Kelurahan Pabuaran RW 14 Cibinong ditinjau dari Kedokteran dan Islam. Metode: Sampel penelitian adalah wanita yang menikah di Kelurahan Pabuaran RW 14 Cibinong sebanyak 90 responden. Data diperoleh dari pengisian kuesioner Female Sexual Function Index (FSFI) yang sudah diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia dan telah di validasi. Metode analisis yang digunakan adalah analisa univariat dan bivariat. Hasil:. Hasil penelitian menunjukan bahwa 29 dari 90 wanita mengalami disfungsi seksual (32,2%). Disfungsi seksual yang banyak ditemui adalah gangguan nyeri seksual sebanyak 22 orang (75,4%). Faktor frekuensi hubungan seksual dan status menopause berhubungan signifikan dengan kejadian disfungsi seksual dengan nilai p = 0,004. Sedangkan faktor lainnya tidak berhubungan signifikan. Faktor usia responden mendapat nilai p = 0,632, faktor usia pasangan dengan nilai p = 0,632, faktor usia pernikahan dengan nilai p = 0,378, faktor status pendidikan mendapat nilai p = 0,933 dan faktor status pekerjaan dengan nilai p = 0,465. Kesimpulan: Faktor yang berhubungan signifikan dengan disfungsi seksual adalah faktor frekuensi hubungan seksual dan faktor status menopause. Sedangkan, faktor usia responden, usia pasangan responden, usia pernikahan, status pendidikan, dan status pekerjaan tidak berhubungan signifikan dengan kejadian disfungsi seksual. Dalam sudut pandang Islam, disfungsi seksual merupakan uzur bagi seorang istri untuk melakukan hubungan seksual. Namun sebisa mungkin dilakukan penanganan sesuai dengan tuntunan al-Qur’an dan al-Hadits.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Additional Information: | S-6162-FK |
Uncontrolled Keywords: | disfungsi seksual, wanita menikah, FSFI |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) R Medicine > RG Gynecology and obstetrics |
Depositing User: | Unnamed user with email admin@yarsi.ac.id |
Date Deposited: | 08 Mar 2021 03:28 |
Last Modified: | 15 Feb 2022 10:32 |
URI: | http://digilib.yarsi.ac.id/id/eprint/8941 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |