HIDAYATI, SABILA ULIN (2020) PEMBATALAN PERKAWINAN KARENA SALAH SANGKA DIRI : (Studi Putusan: Nomor 5253/Pdt.G/2017/PA.Jr). Diploma thesis, Universitas YARSI.
Text
1. COVER.pdf Download (117kB) |
|
Text
5. HALAMAN PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI.pdf Download (237kB) |
|
Text
3. PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI.pdf Download (108kB) |
|
Text
8. ABSTRAK.pdf Download (86kB) |
|
Text
10. BAB I.pdf Download (353kB) |
|
Text
15. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (222kB) |
|
Text
11. BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (305kB) |
|
Text
12. BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (275kB) |
|
Text
13. BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (862kB) |
|
Text
14. BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (154kB) |
Abstract
Perkawinan merupakan sunatullah yang berlaku pada semua makhluk Tuhan, baik manusia, hewan maupun tumbuhan. Perkawinan menurut Undang-Undang nomor 1 tahun 1974, perkawinan ialah ikatan lahir bathin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Tidak dikatakan perkawinan jika seandainya tidak sesuai dalam definisi tersebut. Salah satu kasus dalam hukum saat ini adalah perkawinan sesama jenis. Perkawinan ini ilegal secara agama, adat dan hukum. Di satu sisi, dipandang sebagai pelanggaran norma, keagamaan dan moral. Menurut pandangan Islam perkawinan karena salah sangka diri hukumnya haram, karena dilarang dan dianggap akadnya bathil serta berdampak adanya liwath. Dari latar belakang tersebut penulis merumuskan masalah yaitu : bagaimana proses pembatalan perkawinan karena pemalsuan dokumen akibat salah sangka diri dan bagaimana pertimbangan Hakim dalam Putusan Pengadilan Agama Jember nomor: 5253/Pdt.G/1017/PA.Jr. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode normatif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis yaitu melalui studi dokumen atau bahan pustaka. Setelah itu penulis melakukan analisis terhadap data primer dan data sekunder dengan menggunakan metode kualitatif. Dari hasil penelitian penulis dapat ditarik kesimpulan bahwa, pembatalan perkawinan akibat salah sangka diri harus dibatalkan karena Negara Republik Indonesia tidak mengesahkan perkawinan antara laki-laki dengan laki-laki atau perempuan dengan perempuan namun hanya mengesahkan perkawinan antara laki-laki dan perempuan.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Perkawinan, Sejenis, Pembatalan |
Subjects: | K Law > K Law (General) L Education > L Education (General) |
Depositing User: | Unnamed user with email admin@yarsi.ac.id |
Date Deposited: | 09 Feb 2021 02:38 |
Last Modified: | 04 Feb 2022 03:49 |
URI: | http://digilib.yarsi.ac.id/id/eprint/8755 |
Actions (login required)
View Item |