Search for collections on Universitas YARSI Repository

COGNITIVE BEHAVIORAL THERAPY PADA INSOMNIA AKIBAT GANGGUAN DEPRESI DENGAN KONDISI MEDIS KANKER PAYUDARA DITINJAU DARI KEDOKTERAN DAN ISLAM

RAHMADANI, FITRI (2017) COGNITIVE BEHAVIORAL THERAPY PADA INSOMNIA AKIBAT GANGGUAN DEPRESI DENGAN KONDISI MEDIS KANKER PAYUDARA DITINJAU DARI KEDOKTERAN DAN ISLAM. Diploma thesis, Universitas YARSI.

Full text not available from this repository.

Abstract

Kanker payudara adalah tumor ganas yang berasal dari kelenjar payudara. Pada penderita kanker sering mengalami depresi. Depresi sering muncul bersamaan dengan insomnia, 80% dari orang yang menderita depresi mengalami insomnia atau kesulitan tidur. Insomnia adalah ketidakmampuan untuk segera tidur dalam waktu yang cukup. Untuk mengatasinya dilakukan secara non farmakologi dan obat-obatan. Diantaranya cognitive behavioral therapy (CBT) yang dapat mengatasi gangguan tidur dan juga membantu membangun pandangan positif mengenai tidur. Dalam Islam, terapi perilaku seperti yang terdapat pada CBT dapat juga diterapkan dengan mengikuti pola tidur Rasulullah SAW yang sesuai dengan syariat Islam, dan berbagai macam bentuk relaksasi seperti relaksasi dzikir. Permasalahannya: bagaimana etiologi kanker payudara, patofisiologi insomnia, efektivitas CBT pada insomnia, dan pandangan Islamnya. Tujuan umumnya: Memberikan informasi mengenai CBT pada pasien insomnia akibat gangguan depresi dengan kondisi medis kanker payudara yang ditinjau dari kedokteran dan Islam. Kanker merupakan penyakit multifaktorial dimana belum ditemukan penyebab tunggal yang menjadi etiologi dari kanker. Terdapat beberapa faktor risiko yang memengaruhi kemungkinan seseorang untuk menderita kanker yaitu: jenis kelamin, usia, riwayat keluarga atau genetik, faktor produksi dan hormon, faktor gaya hidup. Insomnia dapat diartikan sebagai suatu gangguan tidur pada pasien dengan maupun tanpa gangguan psikiatrik. Irama tidur-jaga berhubungan dengan aktivasi retikular formasio retikularis. Sistim aktivasi retikular bekerjanya diatur oleh nukleus raphe mensekresi serotonin dan locus seruleus mensekresi epineprin. Jika nukleus raphe dirusak dapat menimbulkan kondisi tidak tidur atau jika locus seruleus dirusak akan terjadi penurunan atau hilangnya tidur REM. Beberapa bukti penelitian yang jelas menunjukkan bahwa Cognitive- Behavioral Therapy (CBT) efektif dalam mengatasi insomnia dan perbaikan klinis yang terjadi ini lebih baik dibandingkan dengan terapi hipnosis. Suatu penelitian meta-analisis menunjukkan bahwa terapi perilaku menunjukkan hasil yang sangat bagus untuk mengatasi kasus insomnia. Menurut Islam jika seseorang mengalamin gangguan tidur atau insomnia, maka Islam mengajarkan untuk melakukan zikir. Dimana zikir merupakan gabungan antara terapi perilaku (behavioral) dan terapi pemikiran (cognitive). Sebaiknya dalam menangani pasien dengan insomnia jangan terlalu sering memberikan terapi dengan obat-obatan mengingat efek samping yang ditimbulkan dikemudian hari. Untuk itu sebagai gantinya dapat dilakukan terapi perilaku kognitif, yang dikenal dengan cognitive behavioral therapy (CBT), yang memerlukan usaha dan waktu yang tidak singkat untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Chemistry
Depositing User: Unnamed user with email admin@yarsi.ac.id
Date Deposited: 09 Feb 2021 02:37
Last Modified: 09 Feb 2021 02:37
URI: http://digilib.yarsi.ac.id/id/eprint/8675

Actions (login required)

View Item View Item