Arissaputra, Yobbi (2016) PENGARUH POLIMORFISME RS4646267 GEN NAT2 TERHADAP TIMBULNYA EFEK HEPATOTOKSISITAS AKIBAT ISONIAZID PADA PENDERITA TUBERKULOSIS DI INDONESIA DAN DALAM PANDANGAN ISLAM. Diploma thesis, Universitas YARSI.
|
Text
Cover.pdf Download (70kB) | Preview |
|
|
Text
abstrak (1).pdf Download (62kB) | Preview |
|
|
Text
lembar pengesahan.pdf Download (25kB) | Preview |
|
|
Text
2. BAB 1.pdf Download (49kB) | Preview |
|
Text
3. BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (113kB) |
||
Text
4. BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (193kB) |
||
Text
5. BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (330kB) |
||
Text
6. BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (343kB) |
||
Text
7. BAB 6.pdf Restricted to Registered users only Download (42kB) |
||
|
Text
8. Daftar Pustaka dan Biodata.pdf Download (121kB) | Preview |
Abstract
Saat ini Indonesia berada pada rangking ketiga negara dengan beban tuberkulosis tertinggi didunia. Isoniazid merupakan salah satu dari empat obat anti tuberkulosis untuk penatalaksanaan tuberkulosis dengan efek samping hepatotoksiksitas. Pada studi lain ditemukan bahwa polimorfisme pada gen NAT2 mempengaruhi metabolisme isoniazid sehingga dapat menyebabkan hepatotoksiksitas. Salah satunya adalah polimorfisme rs4646267. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh polimorfisme rs4646267 terhadap timbulnya efek hepatotoksiksitas pada penderita tuberkulosis di Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan analisa data pada 45 sampel darah pasien drug induced hepatotoxicity dan 45 sampel darah pasien tanpa drug induced hepatotoxicity. Pada sampel darah yang diambil akan dilakukan ekstraksi DNA menggunakan dua metode yang berbeda. Sampel DNA yang sudah diekstraksi kemudian akan diproses menggunakan real-time PCR untuk mendeteksi jenis genotip dari tiap-tiap sampelnya. Hasil penelitian menunjukan bahwa penderita tuberkulosis dengan alel A pada SNP rs4646267 memiliki resiko kemunculan hepatotoksiksitas yang lebih besar (OR 1.375, 95%, CI -2-2.64 ) dibandingkan penderita tuberkulosis dengan alel G. Sedangkan pada frekuensi distribusi genotip model resesif menunjukan bahwa pasien dengan alel dominan memiliki resiko kemunculan DIH lebih besar (OR=1.56, 95% CI -0.43-1.31) dibandingkan pada pasien dengan alel resesif. Pada distribusi genotip model dominan, menunjukan bahwa penderita tuberkulosis dengan alel dominan memiliki resiko kemunculan DIH lebih besar (OR=1.16, 95% CI -1.51-1.81) dibandingkan pasien dengan resesif. Kata Kunci: rs4646267, drug induced hepatotoxicity, tuberkulosis
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Additional Information: | S-6441-FK |
Subjects: | L Education > L Education (General) R Medicine > R Medicine (General) |
Depositing User: | Unnamed user with email admin@yarsi.ac.id |
Date Deposited: | 09 Feb 2021 02:37 |
Last Modified: | 14 Apr 2021 05:51 |
URI: | http://digilib.yarsi.ac.id/id/eprint/8612 |
Actions (login required)
View Item |