Arianda, Ria (2018) HUBUNGAN ANTARA RESILIENSI KELUARGA DENGAN STRATEGI REGULASI EMOSI SECARA KOGNITIF PADA IBU YANG MEMPUNYAI ANAK TUNARUNGU TERKAIT KONDISI ANAKNYA SERTA TINJAUANNYA DALAM ISLAM. Diploma thesis, Universitas YARSI.
|
Text
1. COVER.pdf Download (93kB) | Preview |
|
|
Text
4. LEMBAR PENGESAHAN.pdf Download (444kB) | Preview |
|
|
Text
2. LEMBAR PERNYATAAN.pdf Download (357kB) | Preview |
|
|
Text
9. ABSTRAK.pdf Download (156kB) | Preview |
|
|
Text
18. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (152kB) | Preview |
|
|
Text
12. BAB I.pdf Download (211kB) | Preview |
|
Text
13. BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (153kB) |
||
Text
14. BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (178kB) |
||
Text
15. BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (184kB) |
||
Text
16. BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (695kB) |
||
Text
17. BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (67kB) |
Abstract
Ibu yang memiliki anak tunarungu cenderung mengalami emosi-emosi negatif seperti malu, marah, dan shock. Untuk itu, ibu harus mampu melakukan strategi regulasi emosi secara kognitif. Perlu diketahui faktor apa yang berkorelasi dengan strategi regulasi emosi secara kognitif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan resiliensi keluarga dengan dimensi-dimensi strategi regulasi emosi secara kognitif pada ibu yang memiliki anak tunarungu. Partisipan dalam penelitian ini adalah 46 ibu yang memiliki anak tunarungu. Penelitian ini menggunakan alat ukur Walsh Family Resilience Questionnaire (WFRQ) dan Cognitive Emotion Regulation Questionnaire (CERQ). Hasil uji reliabilitas pada alat ukur WFRQ menunjukkan 0,818 dan pada strategi regulasi emosi secara kognitif memiliki rentang nilai koefisien reliabilitas sebesar 0,047-0,644. Hasil uji korelasi menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara resiliensi keluarga dengan tujuh dimensi strategi regulasi emosi secara kognitif. Hal ini berarti, semakin tinggi tingkat resiliensi keluarga yang dipersepsikan partisipan, maka semakin tinggi pula kecenderungan partisipan untuk melakukan strategi berupa self blame, acceptance, rumination, positive refocusing, refocusing on planning, positive reappraisal, dan catastrophizing. Dalam islam, seorang muslim ketika diberikan cobaan untuk dapat menerima terlebih dahulu apa yang Allah tetapkan kepada hambanya khususnya kepada ibu anak tunarungu sehingga dapat menghadapi masalah dan membangun kemampuan di dalam keluarga untuk dapat menerima kondisi yang dihadapi di dalam keluarga tersebut.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Additional Information: | S-302-PSI |
Uncontrolled Keywords: | Resiliensi keluarga, strategi regulasi emosi secara kognitif, ibu anak tunarungu. |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology H Social Sciences > HQ The family. Marriage. Woman L Education > L Education (General) |
Divisions: | Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Chemistry |
Depositing User: | Unnamed user with email admin@yarsi.ac.id |
Date Deposited: | 09 Feb 2021 02:31 |
Last Modified: | 03 Aug 2022 08:06 |
URI: | http://digilib.yarsi.ac.id/id/eprint/6305 |
Actions (login required)
View Item |