NUSAIBAH, RAFA’ RATIKANUARI (2019) HUBUNGAN OPTIMISME DENGAN FAMILY RESILIENCE PADA ORANG TUA YANG MEMILIKI ANAK TUNARUNGU DITINJAU DARI PERSPEKTIF IBU SERTA TINJAUANYA DALAM ISLAM. Diploma thesis, Universitas YARSI.
|
Text
01.COVER.pdf Download (283kB) | Preview |
|
|
Text
04.LEMBAR PENGESAHAN.pdf Download (144kB) | Preview |
|
|
Text
02. Lembar Pernyataan psio.pdf Download (578kB) | Preview |
|
|
Text
09.ABSTRAK.pdf Download (366kB) | Preview |
|
|
Text
12.BAB 1.pdf Download (517kB) | Preview |
|
Text
13.BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (386kB) |
||
Text
14.BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (474kB) |
||
Text
15.BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (367kB) |
||
Text
16.BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (809kB) |
||
Text
17.BAB 6.pdf Restricted to Registered users only Download (224kB) |
||
|
Text
18.DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (459kB) | Preview |
Abstract
Jumlah penyandang tunarungu cukup besar di Indonesia. Anak yang mengalami ketunarunguan akan mengalami beberapa hambatan akibat ketidakmampuannya dalam menyerap informasi auditori, mulai dari terhambatnya perkembangan Bahasa, kemampuan kognitif, keterampilan komunikasi, kemampuan sosial, hingga kesulitan dalam mengikuti kegiatan akademik, dan mencari pekerjaan. Hal ini membuat orangtua merasa tertekan dan stress, terlebih lagi dengan adanya stigma negatif. Terutama bagi ibu yang sering kali dianggap sebagai caregiver utama bagi anak. Oleh karena itu Untuk dapat mengatasi masalah tersebut, diperlukan sikap optimis serta cara pandang positif dalam menghadapi suatu masalah dan juga ketangguhan keluarga untuk menopang ibu sebagai caregiver. Family Resilience dianggap sukses bila keluarga dapat bertahan dari kesulitan serta mengganggap kesulitan adalah sebuah tantangan bukan sebuah musibah. Salah satu cara untuk dapat resilien adalah dengan mengembangkan pandangan positif saat menghadapi masalah yang disebut dengan optimisme. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan optimisme dengan Family Resilience pada orang tua yang memiliki anak tuna rungu dilihat dari perspektif ibu. Alat ukur yang digunakan yaitu Walsh Family Resilince Quetionnaire (WFRQ) untuk mengukur resilinsi keluarga dan Life Orientation Revised (LOTR) untuk mengukur optimisme. Metode yang digunakan oleh penelitian ini adalah purposive sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 70 orang dan berdomisili wilayah Jakarta, bekasi, bogor, dan depok. Dalam islam optimisme dan Family resilience membantu keluarga untuk memiliki keyakinan sehingga dapat berprasangka baik kepada Allah SWT dan terhadap kondisi yang terjadi yaitu memiliki anak yang mengalami ketunarunguan. Hasil kesimpulan dari penelitian ini terdapat hubungan yang signifikan antara Optimisme dengan Family Resilience. Semakin tinggi tingkat optimisme yang dipersepsikan oleh ibu, maka semakin tinggi pula resiliensi keluarga dalam menyikapi disabilitas yang dialami oleh sang anak. Oleh karena itu hipotesis alternatif pada penelitian ini diterima.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Additional Information: | S-305-PSI |
Uncontrolled Keywords: | Family Resilience, Tunarungu. |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology H Social Sciences > HQ The family. Marriage. Woman L Education > L Education (General) |
Divisions: | Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Chemistry |
Depositing User: | Unnamed user with email admin@yarsi.ac.id |
Date Deposited: | 09 Feb 2021 02:31 |
Last Modified: | 04 Aug 2022 02:14 |
URI: | http://digilib.yarsi.ac.id/id/eprint/6303 |
Actions (login required)
View Item |