Sari, Resskytha Permata (2019) Perbandingan Algoritma Support Vector Machine dan Naïve Bayes untuk Mengindentifikasi Cyberbullying Pada Media Sosial Instagram dan Tinjauannya Menurut Agama Islam. Diploma thesis, Universitas YARSI.
|
Text
COVER 1.pdf Download (21kB) | Preview |
|
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (105kB) | Preview |
|
|
Text
HALAMAN PENGESAHAN.pdf Download (155kB) | Preview |
|
|
Text
BAB 1.pdf Download (312kB) | Preview |
|
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (155kB) | Preview |
|
Text
BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (467kB) |
||
Text
BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (140kB) |
||
Text
BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
||
Text
BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
||
Text
BAB 6.pdf Restricted to Registered users only Download (108kB) |
Abstract
Cyberbullying adalah salah satu kejahatan kemanusiaan yang mencelakai atau mempermalukan seseorang melalui media sosial. Instagram adalah salah satu media sosial yang memungkinkan terjadinya cyberbullying. Pada tahun 2017, lebih dari satu dari lima remaja usia 12 sampai 20 tahun pernah di-bully di Instagram. Kasus cyberbullying kerap meninggalkan dampak negatif terhadap korban, mulai dari stress, kehilangan rasa percaya diri, bahkan sampai bunuh diri. Penelitian ini melakukan perbandingan algoritma Naïve Bayes dan algoritma SVM, dan menghasilkan algoritma Naïve Bayes unggul dengan nilai accuracy sebesar 75,17% dan nilai f-measure 80,23% pada proporsi data training:data testing 80%:20%. Agama Islam mengajarkan agar sesama muslim saling menyayangi, menghargai, dan tidak melakukan bullying terhadap sesama. Dalam Islam media sosial tidak memiliki hukum, namun orang yang menggunakan dapat memiliki dua hukum yang berbeda sesuai dengan penggunaan. Cyberbullying tentu ditentang oleh ajaran agama Islam, sesuai dengan surat Al-Hujurat ayat 11 yang memiliki arti “….dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim”. Sesuai surat Al-Hujurat ayat 11, Allah SWT melarang keras sesama muslim memanggil dengan gelaran mengandung ejekan yang dapat diartikan melakukan bullying. Untuk pelaku transgender di media sosial, sudah banyak orang yang menegurnya dengan cara membully, namun tampaknya tidak membuat mereka malu. Maka bullying pada kasus ini diperbolehkan dengan niatan baik agar mereka jera. Penelitian ini sudah sejalan dengan syariat Islam mencegah terjadinya bullying di media sosial, dan menasehati pelaku transgender agar jera dan kembali ke jalan yang benar.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Additional Information: | S-640-FTI |
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Chemistry |
Depositing User: | Unnamed user with email admin@yarsi.ac.id |
Date Deposited: | 09 Feb 2021 02:27 |
Last Modified: | 31 Mar 2021 02:44 |
URI: | http://digilib.yarsi.ac.id/id/eprint/4827 |
Actions (login required)
View Item |