Search for collections on Universitas YARSI Repository

PERBANDINGAN ANTARA KEEFEKTIFAN PROPILTIOURASIL DENGAN METIMAZOL DALAM PENATALAKSANAAN HIPERTIROID PADA IBU HAMIL DITINJAU DARI KEDOKTERAN DAN ISLAM

YUDA, NANDA KUSUMA (2018) PERBANDINGAN ANTARA KEEFEKTIFAN PROPILTIOURASIL DENGAN METIMAZOL DALAM PENATALAKSANAAN HIPERTIROID PADA IBU HAMIL DITINJAU DARI KEDOKTERAN DAN ISLAM. Diploma thesis, Universitas YARSI.

Full text not available from this repository.

Abstract

Hipertiroid merupakan gangguan peningkatan dalam biosintesis hormon tiroid dan sekresi oleh kelenjar tiroid. Tujuan permasalahan skripsi ini secara umum untuk mendapatkan pengetahuan antara keefektifan propiltiourasil dengan metimazol dalam penatalaksanaan hipertiroid pada ibu hamil ditinjau dari kedokteran dan Islam. Secara khusus membahas mengenai faktor etiologi hipertiroid pada ibu hamil dan penatalaksanaan hipertiroid pada ibu hamil. Menurut pandangan kedokteran hipertiroid pada ibu hamil disebabkan karena stimulasi hebat kelenjar tiroid oleh hCG (Human Chorionic Gonadotropin) dan biasanya terbatas pada 12-16 minggu pertama kehamilan. Penyebab tersering hipertiroid pada ibu hamil yaitu penyakit Graves. Hipertiroid pada ibu hamil jika tidak segera di tindak dapat mengakibatkan kecacatan pada janin hingga kematian. Pengobatan untuk hipertiroid pada ibu hamil dapat dengan obat antitiroid golongan tionamid, terdapat dua obat yaitu propiltiourasil dan metimazol. Dalam pengobatan hipertiroid pada ibu hamil dianjurkan untuk mengkonsumsi propiltiourasil pada trimester pertama kehamilan dan selanjutnya dialihkan ke metimazol pada trimester kedua. Menurut pandangan Islam hipertiroid pada ibu hamil dikategorikan sebagai kemungkaran karena sifatnya merusak dan berpotensi merugikan ibu hamil itu sendiri dan anak yang di kandungnya. Umat Islam telah bersepakat atas wajibnya mencegah kemungkaran. Dalam Islam, berobat termasuk tindakan yang dianjurkan. Berbagai riwayat menunjukan bahwa Nabi pernah berobat untuk dirinya sendiri, serta pernah menyuruh keluarga dan sahabatnya agar berobat ketika sakit. Dalam pandangan Islam janin cacat dipandang tetap mulia, meski pada umumnya setiap wanita tidak pasti menerima kenyataan kelainan pada anak yang dilahirkannya. Sebagai seorang dokter muslim harus senantiasa berusaha memilih pengobatan yang lebih banyak kebaikannya dibandingkan keburukannya, karena sesungguhnya kebaikan di dunia itu mencakup semua yang didambakan dalam kehidupan sebagai umat beragama yang menjunjung nilai-nilai syariat Islam. Kesimpulan menurut Ilmu kedokteran dan ajaran Islam sependapat bahwa hipertiroid pada ibu hamil harus segera dilakukan pengobatan karena dapat berdampak buruk untuk ibu dan janin. Bidang kedokteran dan Islam juga tidak bertentangan dalam hal ini, karena pemberian propiltiourasil dan metimazol sebagai penatalaksanaan ibu hamil merupakan bentuk ikhtiar yang harus dilakukan agar dapat mengatasi masalah yang timbul dari hipertiroid pada ibu hamil.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Chemistry
Depositing User: Unnamed user with email admin@yarsi.ac.id
Date Deposited: 09 Feb 2021 02:27
Last Modified: 09 Feb 2021 02:27
URI: http://digilib.yarsi.ac.id/id/eprint/4776

Actions (login required)

View Item View Item