CHOIR, MIFTAHUL (2018) EFEKTIVITAS NEUROFEEDBACK UNTUK MENINGKATKAN FUNGSI OTAK DAN MENGURANGI GEJALA PADA KASUS CEREBRAL PALSY MENURUT KEDOKTERAN DAN ISLAM. Diploma thesis, Universitas YARSI.
|
Text
COVER-1102010165.pdf Download (172kB) | Preview |
|
|
Text
PERNYATAAN PERSETUJUAN-1102010165.pdf Download (129kB) | Preview |
|
|
Text
ABSTRAK-1102010165.pdf Download (425kB) | Preview |
Abstract
Cerebral palsy (CP) adalah gangguan perkembangan yang paling umum berhubungan dengan kecacatan atau gangguan motorik seumur hidup. Kelainan ini disebabkan oleh adanya cedera atau gangguan pada otak pada saat sebelum lahir atau pada awal masa kanak-kanak yang menyebabkan penyimpangan pada pembentukan koneksi saraf sehingga terjadi gangguan pada ekstermitas berupa kekuatan, kontrol maupun keduanya. Tujuan utama dari penulisan skripsi ini adalah untuk menjelaskan efektivitas neurofeedback untuk meningkatkan fungsi otak dan mengurangi gejala pada kasus cerebral palsy ditinjau dari kedokteran dan Islam. Tujuan khusus dari skripsi ini adalah untuk mendapatkan pengetahuan mengenai efektivitas dari Neurofeedback untuk meningkatkan fungsi otak dan mengurangi gejala pada kasus Cerebral palsy. Dalam ilmu kedokteran, Neurofeedback adalah metode yang membantu subjek mengendalikan gelombang otak mereka secara sadar dengan menggunakan electroencephalography (EEG) selama perawatan. Pengaruh neurofeedback pada anak dengan cerebral palsy terbukti efektif. Berdasarkan penelitian, neurofeedback mampu memperbaiki gejala pada emosi, gerakan motoric, verbal dengan anak yang menderita cerebral palcy. Oleh sebab itu neurofeedback dapat disarankan untuk pasien cerebral palcy karena tidak ada efek samping yang berbahaya (minimal) bagi terapi neurofeedback. Namun metode pengobatan neurofeedback membutuhkan biaya lebih mahal dibandingkan dengan terapi lain dan ketersediaaan alat di Indonesia masih sangat minimal. Dalam agama Islam, pengobatan adalah seusatu yang dianjurkan karena mendatangkan manfaat atau maslahah dan menolak mafsadah. Neurofeedback sebagai terapi pada cerebral palsy dibolehkan dalam Islam, karena terapi neurofeedback terbukti efektif untuk meningkatkan fungsi otak dan mengurangi gejala (Hifzh an-Nafs), tidak menggunakan alat yang dilarang dan diharamkan oleh agama karena menggunakan elektroensefalografi (rekaman listrik otak) untuk memonitor gelombang otak, serta tidak adanya efek samping yang berbahaya. Sehingga lebih banyak maslahat daripada mafsadat apabila melakukan pengobatan dengan terapi neurofeedback pada penderita cerebral palsy.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Additional Information: | S-6346-FK |
Uncontrolled Keywords: | celebral palsy, neurofeedback |
Subjects: | L Education > L Education (General) R Medicine > R Medicine (General) R Medicine > RC Internal medicine > RC0321 Neuroscience. Biological psychiatry. Neuropsychiatry |
Depositing User: | Unnamed user with email admin@yarsi.ac.id |
Date Deposited: | 09 Feb 2021 02:27 |
Last Modified: | 28 Feb 2023 06:00 |
URI: | http://digilib.yarsi.ac.id/id/eprint/4772 |
Actions (login required)
View Item |