PRAMUDITA, SASADARA (2018) EFEKTIVITAS INJEKSI TRIAMSINOLON INTRALESI DALAM TATALAKSANA KELOID DITINJAU DARI SUDUT PANDANG KEDOKTERAN DAN ISLAM. Diploma thesis, Universitas YARSI.
Full text not available from this repository.Abstract
Keloid adalah pertumbuhan proliferative dari jaringan parut diatas permukaan kulit yang disebabkan oleh trauma atau luka dan bekas operasi karena sintesis dan deposisi yang tidak terkontrol dari jaringan kolagen pada dermis. Pada Tatalaksana Keloid, manipulasi bedah bukanlah pilihan terbaik karena tingkat kekambuhannya tinggi, dari berbagai pengobatan yang tersedia, injeksi triamsinolon intralesi tampaknya lebih dipilih karena efektivitasnya. Tujuan umum penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui efektivitas injeksi triamsinolon intralesi dalam tatalaksana keloid ditinjau dari kedokteran dan islam,adapun tujuan khususnya adalah untuk mengetahui efektivitas, keamanan, hokum obat dan berobat dan pandangan islam terhadap pemberian terapi tersebut. Injeksi Triamsinolon, dapat menekan faktor pertumbuhan endotel vaskular, menghambat proliferasi fibroblas, dan menginduksi regresi bekas luka, sehingga memberikan kemanjuran yang tinggi dalam memperbaiki keloid. Selain itu terapi ini juga dinilai baik karena memiliki respon yang baik, mudah digunakan, memiliki tingkat kekambuhan dan efek samping yang rendah. pada penelitian yang membandingkan penggunaan injeksi triamsinolon dengan lembaran gel silikon, perbandingan pada bulan ke 6 menunjukan bahwa perbaikan yang paling menonjol terjadi pada kelompok triamsinolon intralesi dalam semua parameter MVSS. Pada penelitian lain disebutkan pula Triamsinolon intralesi lebih unggul dibanding flourouracil, pada total dari 10 pasien yang terlibat keseluruhan pasien memiliki perbaikan klinis yang signifikan secara statistik, Triamsinolon juga menghasilkan resolusi yang lebih cepat. Sedangkan pada penelitian yang membandingkan Triamsinolon intralesi dan verapamil, 26 orang mendapat terapi verapamil sementara 22 orang mendapat injeksi Triamsinolon, Skor rata-rata nol VSS dicapai dengan perawatan berkenaan dengan tinggi luka bakar (T-12 minggu, V-21 minggu), vaskularitas (T-15 minggu, V-18 minggu) dan kelenturan (T-15 minggu, V-21 minggu). Sehingga dapat dikatakan triamsinolon intralesi dinilai memiliki respon yang baik, dibanding ketiga terapi diatas. Dalam penelitian-penelitian tersebut efek samping dari terapi dapat ditoleransi dengan baik dan hanya menimbulkan efek samping dengan gejala yang ringan. Menurut pandangan Islam kulit sangat penting untuk dijaga kesehatannya, termasuk diantaranya dengan cara memberikan terapi injeksi Triamsinolon intralesi untuk tatalaksana keloid yang bahannya halal dan bermanfaat.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Chemistry |
Depositing User: | Unnamed user with email admin@yarsi.ac.id |
Date Deposited: | 09 Feb 2021 02:27 |
Last Modified: | 09 Feb 2021 02:27 |
URI: | http://digilib.yarsi.ac.id/id/eprint/4748 |
Actions (login required)
View Item |