JUSAIM, NURIN PASCARINI (2018) TATALAKSANA ABSES PERITONSIL DENGAN TONSILEKTOMI DAN TANPA TONSILEKTOMI DITINJAU DARI KEDOKTERAN DAN ISLAM. Diploma thesis, Universitas YARSI.
Full text not available from this repository.Abstract
Abses peritonsil adalah akumulasi pus lokal di jaringan peritonsil yang terbentuk sebagai akibat dari tonsilitis supuratif. Abses peritonsil biasanya merupakan komplikasi dari tonsilitis akut. Insidensi abses peritonsil di Amerika Serikat sekitar 30 kasus per 100.000 orang. Angka kekambuhan abses peritonsil berkisar 5-22% dengan variabilitas pada umur, jenis kelamin, durasi follow-up, dan perbedaan terapi. Insisi drainase saat ini masih menjadi lini pertama dalam pengobatan abses peritonsil. Tindakan alternatif dari insisi drainase adalah pemberian antibiotic, aspirasi jarum dan tonsilektomi. Namun, kekambuhan masih sering terjadi setelah pemberian antibiotik saja atau tindakan insisi drainase dan aspirasi jarum. Tonsilektomi masih sedikit dilakukan oleh dokter spesialis karena pasien perlu dirawat inap, sedangkan insisi drainase dan aspirasi jarum hanya memerlukan perawatan rawat jalan. Dari hasil kepustakaan diketahui bahwa tindakan tonsilektomi merupakan indikasi absolute untuk tatakasana dan mencegah kekambuhan abses peritonsil karena kedua tonsil telah diangkat. Tonsilektomi berkontribusi menurunkan angka kekambuhan abses peritonsil dibandingkan dengan insisi drainase dan aspirasi jarum. Menurut pandangan Islam, Tonsilektomi merupakan perkembangan teknologi dalam pengobatan abses peritonsil yang bertujuan untuk mencegah berulangnya abses peritonsil. Tinjauan Islam mengenai tindakan Tonsilektomi, insisi drainase, dan aspirasi jarum pada dasarnya boleh dilakukan dan dianjurkan. Dalam Islam juga terdapat anjuran untuk berobat di mana dalam melakukan pengobatan harus dilihat dari segi maslahah. Maslahah bagi pasien dengan Abses Peritonsil dalam memelihara agama (Hifzh al-Din) dan memelihara jiwa jiwa (Hizh al-Nafs). Maslahah bagi orang tua dengan anak yang mendapati abses peritonsil dalam memelihara keturunan (Hifzh al-Nasl).Kedokteran dan Islam sependapat bahwa apabila seseorang menderita abses peritonsil, hendaknya berobat kepada ahlinya. Penggunaan Tonsilektomi pada abses peritonsil dapat digunakan selama memberikan manfaat dan tidak menimbulkan mudharatnya.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Faculty of Engineering, Science and Mathematics > School of Chemistry |
Depositing User: | Unnamed user with email admin@yarsi.ac.id |
Date Deposited: | 09 Feb 2021 02:27 |
Last Modified: | 09 Feb 2021 02:27 |
URI: | http://digilib.yarsi.ac.id/id/eprint/4747 |
Actions (login required)
View Item |