Sabila, Fathia (2019) MANIFESTASI ORAL DIHUBUNGKAN DENGAN KUALITAS HIDUP PENYINTAS SINDROM SJOGREN DIUKUR DENGAN METODE OHIP-14. Diploma thesis, Universitas YARSI.
Text
COVER SKRIPSI.pdf Download (37kB) |
||
Text
HALAMAN PENGESAHAN.pdf Download (200kB) |
||
|
Text
HALAMAN ORISINALITAS.pdf Download (170kB) | Preview |
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (115kB) |
||
Text
BAB 1.pdf Download (145kB) |
||
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (96kB) |
||
Text
BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
||
Text
BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (484kB) |
||
Text
BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (280kB) |
||
Text
BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (103kB) |
||
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB) |
Abstract
Sindrom sjogren (SS) merupakan penyakit autoimun dimana tubuh menyerang kelenjar eksokrin. Karakteristik dari sindrom ini adalah adanya disfungsi dan destruksi kelenjar eksokrin yang mengarah pada manifestasi oral. Manifestasi oral yang biasanya ditemukan pada sindrom sjogren adalah xerostomia, angular cheilitis, ulser, lichen planus, erosi, sialadenitis, dan salivary swelling. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui manifestasi oral yang dihubungkan dengan kualitas hidup (OHIP-14) dan menurut pandangan Islam. Jenis penelitian ini adalah cross-sectional dilakukan dengan convenience sampling dengan sampel sebanyak 53 orang penyintas SS. Penilaian OHIP-14 menggunakan skala likert, yaitu 0 tidak pernah, 1 jarang, 2 kadang-kadang, 3 cukup sering, dan 4 sangat sering. Pada penelitian ini, ditemukan lesi oral pada rongga mulut, diantaranya angular cheilitis (18,9%), ulser (9,4%), dan lichen planus (3,8%). Kualitas hidup penyintas SS cenderung baik dengan skor (OHIP-14) 15,9 ± 10,9 (SD). Hasil uji Independent T-Test menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara manifestasi oral dan kualitas hidup karena nilai p = 0,940 (p>0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah lesi yang ditemukan tidak banyak variasi, kualitas hidup penyintas SS cukup baik serta tidak ada hubungan antara manifestasi oral dengan kualitas hidup penyintas SS. Dilihat dari pandangan Islam, bahwa penyintas SS harus tetap menjaga kesehatan rongga mulutnya yang bertujuan untuk memaksimalkan hidup dan terus melakukan ibadah kepada Allah sebagaimana sesuai dengan kesanggupaannya yang telah diatur dalam Syariat Islam.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Additional Information: | S-131-KG |
Uncontrolled Keywords: | Sindrom sjogren, manifestasi oral, dan kualitas hidup (OHIP-14). |
Subjects: | L Education > L Education (General) R Medicine > RK Dentistry R Medicine > RZ Other systems of medicine |
Depositing User: | Unnamed user with email admin@yarsi.ac.id |
Date Deposited: | 09 Feb 2021 02:27 |
Last Modified: | 29 Jul 2024 13:11 |
URI: | http://digilib.yarsi.ac.id/id/eprint/4721 |
Actions (login required)
View Item |