ZAHRA, FATIMA (2017) EFEKTIVITAS TERAPI DORSAL RHIZOTOMY DENGAN FISIOTERAPI DIBANDING FISIOTERAPI PADA CEREBRAL PALSY TIPE SPASTIK DITINJAU DARI KEDOKTERAN DAN ISLAM. Diploma thesis, Universitas YARSI.
Text
1. Cover Sasha.pdf Download (106kB) |
||
Text
abstrak.pdf Download (85kB) |
||
Text
3. BAB I .pdf Download (87kB) |
||
Text
4. Bab II.pdf Restricted to Registered users only Download (508kB) |
||
Text
5. BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (743kB) |
||
Text
6. BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (90kB) |
||
Text
8. BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (155kB) |
||
Text
9. DAPUS DORSAL RHIZOTOMY CEREBRAL PALSY.pdf Download (282kB) |
||
|
Text
Lembar Pengesahan-Fatima-.pdf Download (215kB) | Preview |
Abstract
Cerebral palsy merupakan kumpulan gejala kelainan perkembangan motorik dan postur tubuh yang tidak progresif, akibat gangguan perkembangan otak sejak dalam kandungan atau saat masa kanak-kanak. Spastisitas merupakan kendala besar dalam proses rehabilitasi cerebral palsy, karena menghambat fungsi, menimbulkan nyeri, mengganggu tidur, menyebabkan komplikasi yang tidak perlu dan menyulitkan orang yang merawatnya sehingga menurunkan kualitas hidup. Tujuan penulisan skripsi ini adalah memahami dan mampu menjelaskan mengenai efektivitas dorsal rhizotomy dan fisioterapi dibanding fisioterapi pada cerebral palsy tipe spastik ditinjau dari kedokteran dan Islam. Penerapan terapi selective dorsal rhizotomy (SDR) dan fisioterapi secara efektif mengurangi spastisitas, memperbaiki kemampuan motorik kasar, perbaikan rentang gerak sendi selama lebih dari 1 tahun pasca terapi, selain itu fungsi lokomotor meningkat bahkan setelah 20 tahun setelah operasi, ditandai dengan peningkatan tonus otot, kemampuan aktivitas hidup sehari-hari, serta penurunan kebutuhan prosedur ortopedi atau Botox. Menurut pandangan Islam, dorsal rhizotomy dan fisioterapi diperbolehkan dalam Islam bahkan dianjurkan, meskipun hukum asal terapi pembedahan diharamkan karena berpotensi mengurangi kemuliaan manusia, namun dalam kondisi darurat hal-hal yang diharamkan menjadi diperbolehkan dalam batasan tertentu. Kedokteran dan Islam sependapat mengenai penerapan terapi dorsal rhizotomy diperbolehkan meskipun hukum asalnya adalah haram karena alasan darurat. Penerapan terapi SDR dan fisioterapi lebih efektif dan bertahan lama dibandingkan fisioterapi saja atau SDR saja sehingga dapat memberikan berbagai maslahah kepada pasien serta untuk mencapai pemeliharaan tujuan syariat Islam yang meliputi pemeliharaan nyawa, akal, harta agama dan keturunan. Dianjurkan kepada orang tua untuk memeriksakan anak ke dokter bila menunjukkan gejala cerebral palsy; kepada dokter untuk memperkaya pengetahuan dalam mendiagnosis cerebral palsy agar dapat melakukan tatalaksana yang tepat sesuai kompetensi; kepada ulama untuk bekerja sama dengan dokter dalam membuat sejenis legalisasi dan sertifikat kehalalan pada tindakan medis.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Additional Information: | S-6271-FK |
Uncontrolled Keywords: | Efektivitas, dorsal rhizotomy, fisioterapi, cerebral palsy, spastik |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) R Medicine > RC Internal medicine R Medicine > RC Internal medicine > RC0321 Neuroscience. Biological psychiatry. Neuropsychiatry |
Divisions: | Faculty of Medicine, Health and Life Sciences > School of Medicine |
Depositing User: | Unnamed user with email admin@yarsi.ac.id |
Date Deposited: | 09 Feb 2021 02:26 |
Last Modified: | 09 Aug 2022 07:03 |
URI: | http://digilib.yarsi.ac.id/id/eprint/4566 |
Actions (login required)
View Item |