Kristifani, Nova (2014) PEMERIKSAAN KADAR FRUKTOSA DAN FOSFATASE ASAM UNTUK IDENTIFIKASI SPERMA PADA SEXUAL CHILD ABUSE DITINJAU DARI SEGI KEDOKTERAN DAN ISLAM. Diploma thesis, Universitas YARSI.
Preview |
Text
COVER--1102006189.pdf Download (72kB) | Preview |
Preview |
Text
ABSTRAK--1102006189.pdf Download (116kB) | Preview |
Preview |
Text
BAB 1--1102006189.pdf Download (149kB) | Preview |
Preview |
Text
DAFTAR PUSTAKA--1102006189.pdf Download (129kB) | Preview |
![]() |
Text
BAB 2--1102006189.pdf Restricted to Registered users only Download (164kB) |
![]() |
Text
BAB 3--1102006189.pdf Restricted to Registered users only Download (654kB) |
![]() |
Text
BAB 4--1102006189.pdf Restricted to Registered users only Download (132kB) |
![]() |
Text
BAB 5--1102006189.pdf Restricted to Registered users only Download (143kB) |
Abstract
Banyak anak yang mendapat perlakuan kurang manusiawi, bahkan tidak jarang dijadikan objek kesewenangan. Berdasarkan catatan Komisi Perlindungan Anak Indonesia, ada 481 kasus kekerasan anak pada tahun 2003. Jumlah ini menjadi 547 kasus pada tahun 2004. Dari situ, ada 140 kasus kekerasan fisik, 80 kasus kekerasan psikis, 106 kasus kekerasan lainnya, dan 221 kasus kekerasan seksual. Kekerasan seksual (sexual abuse) merupakan kasus yang menonjol yang terjadi pada anak-anak. Dalam catatan Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia (YKAI) pada tahun 1992-2002 terdapat 2.611 kasus (65,8 persen) dari 3.969 kasus kekerasan seksual dialami anak-anak di bawah usia 18 tahun. Dari jumlah itu, 75 persen korbannya adalah anak perempuan. Kasus yang menonjol terutama pemerkosaan (42,9 persen) dengan kejadian terjadi di rumah tinggal (35,7 persen). Dalam membuktikan ada atau tidak adanya persetubuhan dapat dilakukan dengan cara pemeriksaan cairan mani baik di dalam labia minor atau vagina, maupun yang berasal dari bercak pada pakaian, seprai, atau kertas tissue. Adanya spermatozoa didalam liang vagina merupakan tanda pasti adanya persetubuhan. Namun kadang-kadang dalam pemeriksaan mikroskopik tersebut tidak menemukan spermatozoa atau dengan hasil “false negative”. Hal ini banyak faktor yang memepengaruhi antara lain tidak adanya ejakulat dalam liang vagina. Selain itu juga faktor-faktor oligo/azoospermia, vasektomi, degenerasi dari sperma karena waktu, pengambilan sampel yang salah, penyempanan yang tidak benar. Sehingga perlu pemeriksaan komponen-komponen ejakulat yang lain yakni enzim fosfatase, kholin, dan spermin. Baik enzim fosfatase, kholin maupun spermin bila dibandingkan dengan spermatozoa, nilai untuk pembuktian lebih rendah sebab ketiga komponen tersebut kurang spesifik. Namun kadar enzim fosfatase yang terdapat di vagina jauh lebih rendah dibandingkan dengan yang berasal dari kelenjar prostat.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Additional Information: | S-4591-FK |
Uncontrolled Keywords: | sexual abuse, fruktosa, fosfatase asam, kekerasan. |
Subjects: | H Social Sciences > HX Socialism. Communism. Anarchism L Education > L Education (General) R Medicine > R Medicine (General) R Medicine > RJ Pediatrics R Medicine > RJ Pediatrics > RJ101 Child Health. Child health services |
Depositing User: | Mr. Administrator System Admin |
Date Deposited: | 09 Feb 2021 02:24 |
Last Modified: | 23 Jan 2025 04:27 |
URI: | http://digilib.yarsi.ac.id/id/eprint/3893 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |