Chan, Cinta Kasih Pribadina Muharrom (2014) TATALAKSANA TRIGEMINAL NEURALGIA DENGAN GLISEROL RIZOTOMI DIBANDINGKAN DENGAN RADIOFREQUENCY THERMOCOAGULATION DITINJAU DARI KEDOKTERAN DAN ISLAM. Diploma thesis, Universitas YARSI.

Preview	Text COVER --1102007069.pdf Download (46kB) | Preview
Preview	Text ABSTRAK--1102007069.pdf Download (30kB) | Preview
Preview	Text BAB 1--1102007069.pdf Download (17kB) | Preview
Preview	Text DAFTAR PUSTAKA--1102007069.pdf Download (41kB) | Preview
	Text BAB 2 --1102007069.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)
	Text BAB 3 --1102007069.pdf Restricted to Registered users only Download (243kB)
	Text BAB 4--1102007069.pdf Restricted to Registered users only Download (39kB)
	Text BAB 5--1102007069.pdf Restricted to Registered users only Download (9kB)

Abstract

Trigeminal neuralgia (TN) adalah suatu sindrom pada wajah yang terasa sangat nyeri akibat berbagai macam rangsangan. Insidensi TN berkisar antara 2,1 sampai dengan 5,9 per 100.000 kasus baru tiap tahunnya. Tatalaksana trigeminal neuralgia meliputi obat-obatan dan juga pembedahan. Gliserol rizotomi adalah salah satu pilihan tatalaksana untuk mengurangi nyeri pada TN dengan menginjeksikan bahan kimia gliserol. Radiofrequency Thermocoagulation atau yang dikenal dengan nama neurotomi adalah tindakan yang menggunakan frekuensi radio guna menginterupsi hantaran sinyal nyeri. Pada penelitian dketahui bahwa pemulihan nyeri pasien lebih tinggi pada yang mendapat RF dibandingkan GR baik pada kelompok TN-MS ataupun TN idiopatik. Variasi tatalaksana TN semakin berkembang seiring berjalannya waktu. Secara khusus Rasulullah SAW meminta kepada sahabatnya dan umatnya untuk berobat ketika sakit. TN harus diobati guna mencegah bahaya yang dihadapi pasien. Dalam hal menghilangkan bahaya, haruslah dilakukan sejalan dengan syariah Islam. Kedokteran dan Islam sependapat bahwa TN merupakan penyakit yang harus ditangani dengan tepat agar tidak menyebabkan penurunan kualitas hidup pasien. GR dan RF relatif aman dan tidak memiliki perbedaan efektivitas yang signifikan. Selain itu perubahan fungsi saraf akibat tindakan mmemang diperlukan sehingga hukumnya boleh untuk dilakukan. Kepada dokter muslim diharapkan untuk meneliti lebih lanjut tentang tatalaksana TN; pasien TN agar rutin kontrol ke dokter agar nyeri dapat dikendalikan; Kepada ulama agar memberikan arahan dan ilmu tentang kesabaran kepada pasien TN karena sifat penyakit ini yang reversible.

Actions (login required)

View Item