Marthin, Anthony (2014) ASPEK MEDIKOLEGAL PENGGUNAAN STEROID YANG BERLEBIH PADA ATLET DITINJAU DARI KEDOKTERAN DAN ISLAM. Diploma thesis, Universitas YARSI.
Preview |
Text
COVER--1102008038.pdf Download (134kB) | Preview |
Preview |
Text
ABSTRAK--1102008038.pdf Download (99kB) | Preview |
Preview |
Text
BAB 1--1102008038.pdf Download (135kB) | Preview |
Preview |
Text
DAFTAR PUSTAKA--1102008038.pdf Download (101kB) | Preview |
![]() |
Text
BAB 2--1102008038.pdf Restricted to Registered users only Download (212kB) |
![]() |
Text
BAB 3--1102008038.pdf Restricted to Registered users only Download (325kB) |
![]() |
Text
BAB 4--1102008038.pdf Restricted to Registered users only Download (100kB) |
![]() |
Text
BAB 5--1102008038.pdf Restricted to Registered users only Download (103kB) |
Abstract
Steroid adalah derivat testosteron yang biasa digunakan untuk terapi berbagai macam keadaan contohnya disfungsi sistem reproduksi, kanker payudara dan anemia.Efek lain dari steroid ini dapat meningkatkan masa otot dan masa tulang, menurunkan lemak tubuh, menstimulasi eritropoesis dan meningkatkan ukuran jantung dan hati. Dengan efek tersebut, banyak atlet yang menggunakan steroid tersebut.Atlet bisa berlatih lebih keras dalam periode yang lebih lama dan bila cedera maka waktu pemulihannya akan lebih cepat.Karena itulah banyak banyak atlet menyalahgunakan hal penggunaan tersebut untuk kepentungan pribadi atau disebut juga doping. Menurut IOC pada tahun 1990, doping adalah upaya meningkatkan prestasi dengan menggunakan zat atau metode yang dilarang dalam olahraga dan tidak terkait dengan indikasi medis. Alasannya terutama mengacu pada ancaman kesehatan atas obat peningkat performa, kesamaan kesempatan bagi semua atlet dan efek olahraga "bersih" (bebas doping) yang patut dicontoh dalam kehidupan umum. Perundang-undangan mengenai masalah doping diatur dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional, antara lain : yang menjelaskan doping dilarang dalam semua kegiatan olahraga. Dan penggunaanya disertai sanksi. Menurut Islam, penyalahgunaaan steroid pada atlet tidak diperbolehkan karena mengandung unsur maslahat dan dapat merusak tubuh. Kedokteran dan Islam sepakat penggunaan steroid yang berlebih pada atlet sebagai doping dapat menimbulkan kerusakan bagi tubuh dan penyalagunaannya diatur oleh Undang-Undang.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Additional Information: | S-4609-FK |
Uncontrolled Keywords: | Steroid, masa otot, doping. |
Subjects: | L Education > L Education (General) R Medicine > R Medicine (General) R Medicine > RC Internal medicine > RC1200 Sports Medicine R Medicine > RS Pharmacy and materia medica |
Depositing User: | Mr. Administrator System Admin |
Date Deposited: | 09 Feb 2021 02:24 |
Last Modified: | 30 Jan 2025 08:52 |
URI: | http://digilib.yarsi.ac.id/id/eprint/3875 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |