Search for collections on Universitas YARSI Repository

DETEKSI ANTIDEPRESAN SELEKTIF SEROTONIN DALAM JARINGAN HEPAR POSTMORTEM DITINJAU DARI KEDOKTERAAN DAN ISLAM

Apriwan, Diki (2014) DETEKSI ANTIDEPRESAN SELEKTIF SEROTONIN DALAM JARINGAN HEPAR POSTMORTEM DITINJAU DARI KEDOKTERAAN DAN ISLAM. Diploma thesis, Universitas YARSI.

[thumbnail of COVER--1102008076.pdf]
Preview
Text
COVER--1102008076.pdf

Download (99kB) | Preview
[thumbnail of ABSTRAK --1102008076.pdf]
Preview
Text
ABSTRAK --1102008076.pdf

Download (89kB) | Preview
[thumbnail of BAB 1--1102008076.pdf]
Preview
Text
BAB 1--1102008076.pdf

Download (169kB) | Preview
[thumbnail of DAFTAR PUSTAKA--1102008076.pdf]
Preview
Text
DAFTAR PUSTAKA--1102008076.pdf

Download (156kB) | Preview
[thumbnail of BAB 2--1102008076.pdf] Text
BAB 2--1102008076.pdf
Restricted to Registered users only

Download (620kB)
[thumbnail of BAB 3--1102008076.pdf] Text
BAB 3--1102008076.pdf
Restricted to Registered users only

Download (488kB)
[thumbnail of BAB 4--1102008076.pdf] Text
BAB 4--1102008076.pdf
Restricted to Registered users only

Download (149kB)
[thumbnail of BAB 5--1102008076.pdf] Text
BAB 5--1102008076.pdf
Restricted to Registered users only

Download (147kB)

Abstract

Pada jaman sekarang, kepentingan untuk deteksi antidepresan serotonin selektif pada jaringan hepar postmortem, mungkin dapat diaplikasikan pada kasus bunuh diri atau kematian tidak wajar karena obat-obatan lainnya untuk kepentingan penegakkan hukum dan keadilan bagi korban maupun keluarga korban. Pemeriksaan jaringan hepar postmortem (setelah kematian) untuk menentukan kematian memerlukan pemotongan pada hepar mayat yang kemudian diproses untuk diperiksa melalui laboratorium, maka hal tersebut termasuk ke dalam otopsi. Masalah bedah mayat ini merupakan isu modern, khususnya yang berkaitan dengan pendidikan dan pengadilan. Tidak ada nash yang shahih dalam Al-Quran maupun Hadits tentang hukumnya. Tujuan umum dan khusus skripsi ini adalah Menjelaskan tentang deteksi antidepresan selektif serotonin pada jaringan hepar postmortem ditinjau dari Ilmu kedokteran dan Islam. Mengetahui dan dapat menjelaskan metode deteksi antidepresan selektif serotonin pada jaringan hepar postmortem. Mengetahui dan dapat menjelaskan hukum Islam mengenai otopsi mayat untuk deteksi antidepresan selektif serotonin pada jaringan hepar postmortem. Peneliti dalam menentukan penyebab kematian akibat obat antidepresan dengan deteksi menggunakan jaringan hepar postmortem berdasarkan forensik toksikologi. Metode deteksi antidepresan dengan cara kromatografi lebih terfokus kepada kandungan serotonin selektif dalam jaringan hepar postmortem. Kepentingan untuk menganalisis jaringan hepar postmortem adalah untuk mengidentifikasi penyebab kematian karena obat antidepresan selektif serotonin. Dari semua percobaan obat-obatan antidepresan selektif serotonin pada jaringan hepar postmortem Citalopram, Venlafaxine, Fluoxetine, Paroxetine merupakan obat-obatan yang dapat stabil dalam jaringan hepar steril dan busuk. Namun, pada beberapa obat setraline dan fluvoxamine, konsentrasinya masih dapat menurun dalam jaringan hepar yang steril dan busuk. Hukum asal bedah mayat adalah haram, karena tindakan tersebut berarti menistakan manusia yang sangat dimuliakan Allah SWT, karena dalam masalah hepar mayat harus dipotong untuk kepentingan penelitian, bahkan pada mayat yang sudah dikubur dilakukan penggalian kembali yang mana akan mengganggu ketentraman mayat itu sendiri. Dari segi ilmu kedokteran dan sudut pandang Islam, mengenai bedah mayat untuk deteksi antidepresan selektif serotonin pada jaringan hepar postmortem adalah haram namun dharurat atau boleh dilakukan selagi metode ini diyakini merupakan satu-satunya cara terbaik dalam menentukan penyebab kematian. Ulama klasik berpendapat bahwa bedah mayat haram. Sebagian ulama kontemporer berpendapat bedah mayat (otopsi) menjadi dibolehkan karena tindakan tersebut dalam keadaan darurat dan bermanfaat. Kesimpulan dari penulisan ini adalah seorang dokter disarankan untuk mengembangkan penelitian yang lebih baik lagi dalam deteksi obat antidepresan pada postmortem tanpa harus melakukan pengambilan sampel dari organ mayat, terutama hepar dengan cara dipotong karena ada hakikatnya hal tersebut akan mengusik ketentraman mayat.

Item Type: Thesis (Diploma)
Additional Information: S-4566-FK
Uncontrolled Keywords: antidepresan serotonin, anatomi, postmortem.
Subjects: L Education > L Education (General)
Q Science > QM Human anatomy
R Medicine > R Medicine (General)
R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA1001 Forensic Medicine. Medical jurisprudence. Legal medicine
Depositing User: Mr. Administrator System Admin
Date Deposited: 09 Feb 2021 02:24
Last Modified: 30 Jan 2025 01:04
URI: http://digilib.yarsi.ac.id/id/eprint/3842

Actions (login required)

View Item View Item