Wahab Rasydi, Abdul (2014) EFEKTIFITAS RIVAROXABAN SEBAGAI INHIBITOR LANGSUNG FAKTOR Xa PADA SINDROM KORONER AKUT DITINJAU DARI SEGI KEDOKTERAN DAN ISLAM. Diploma thesis, Universitas YARSI.
Preview |
Text
COVER.pdf Download (37kB) | Preview |
Preview |
Text
ABSTRAK.pdf Download (30kB) | Preview |
Preview |
Text
BAB I.pdf Download (43kB) | Preview |
Preview |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (59kB) | Preview |
Preview |
Text
BAB II.pdf Download (436kB) | Preview |
Preview |
Text
BAB III.pdf Download (275kB) | Preview |
Preview |
Text
BAB IV.pdf Download (30kB) | Preview |
Preview |
Text
BAB V.pdf Download (33kB) | Preview |
Abstract
Sindrom koroner akut merupakan kegawatdaruratan kardiovaskular dan menjadi masalah di negara berkembang termasuk di Indonesia, Arterosklerosis dan trombus menjadi penyebab yang sering mengakibat terjadi dan berulangnya penyakit ini. Antikoagulan manjadi salah satu terapi dengan tujuan untuk mencegah terjadinya trombus dan mengurangi rekurensinya. Namun memberikan efek samping perdarahan. Rivaroxaban yang merupakan inhibitor langsung faktor Xa dapat meningkatkan prognosis, yaitu dengan menghalangi proses koagulasi sehingga mengurangi terbentuknya trombus. Tujuan umum penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui informasi tentang efektifitas rivaroxaban sebagai inhibitor langsung faktor Xa pada sindrom kroner akut. Tujuan khusus penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui mekanisme kerja, efektifitas, efek samping rivaroxaban, pandangan Islam tentang anjuran berobat dan efektifitas rivaroxaban sebagai inhibitor langsung faktor Xa pada sindrom koroner akut. Efektivitas dari rivaroxaban sebagai inhibitor langsung faktor Xa untuk pada sindrom koroner akut dibuktikan oleh hasil penelitian yang menunjukan bahwa rivaroxaban dosis 2,5 mg dua kali sehari secara signifikan mengurangi kematian akibat kardiovaskuler, infark miokard atau stroke (termasuk iskemia, hemoragik, dan stroke yang tidak diketahui penyebabnya). Sedangkan segi dari keamanan dosis 2,5 mg dua kali sehari dapat menimbulkan resiko perdarahan tetapi resiko ini sangat kecil dan dapat ditoleransi dengan baik. Pandangan Islam tentang sakit merupakan suatu ujian yang mengandung hikmah dibaliknya dan Islam menganjurkan untuk mencari pengobatan karena setiap penyakit yang diturunkan ada obatnya. Penggunaan rivaroxaban di perbolehkan dalam Islam untuk mengatasi sindrom koroner akut karena tidak mengandung unsur unsur yang diharamkan, tidak ada campuran zat-zat yang membahayakan serta terbukti mempunyai kemaslahatan pada sindrom koroner akut. Kedokteran dan Islam sependapat dan memperbolehkan pengobatan rivaroxaban untuk pasien sindrom koroner akut karena merupakan pengobatan yang bermanfaat. Kepada dokter diharapkan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, kepada masyarakat agar memiliki pengetahuan tentang rivaroxaban agar dapat menggunakan obat ini sesuai indikasi namun tetap memperharikan rekomendasi klinis, kepada para pemuka agama agar memberikan bimbingan keagamaan, anjuran berobat dan mampu melakukan kerjasama dan pengawasan bersama peneliti dan dokter agar pemberian terapi rivaroxaban pada sindrom koroner akut dapat berjalan sesuai etika dan moral agama Islam
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Additional Information: | S-4377-FK |
Uncontrolled Keywords: | Sindrom koroner, Rivaroxaban, inhibitor |
Subjects: | L Education > L Education (General) R Medicine > R Medicine (General) R Medicine > RM Therapeutics. Pharmacology |
Depositing User: | Mr. Administrator System Admin |
Date Deposited: | 09 Feb 2021 02:24 |
Last Modified: | 07 Feb 2025 03:35 |
URI: | http://digilib.yarsi.ac.id/id/eprint/3655 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |