Nastiti, Risti Amalia (2014) FAKTOR RISIKO, DIAGNOSIS, DAN KOMPLIKASI TAKOTSUBO KARDIOMIOPATI (BROKEN HEART SYNDROME) PADA WANITA PASCAMENOPAUSE DITINJAU DARI KEDOKTERAN DAN ISLAM. Diploma thesis, Universitas YARSI.

Preview	Text COVER.pdf Download (27kB) | Preview
Preview	Text ABSTRAK.pdf Download (87kB) | Preview
Preview	Text BAB I.pdf Download (95kB) | Preview
Preview	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (174kB) | Preview
	Text BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (416kB)
	Text BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (465kB)
	Text BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (89kB)
	Text BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (91kB)

Abstract

Takotsubo Kardiomiopati (TK) atau yang biasa disebut sebagai Broken Heart Syndrome merupakan suatu kondisi yang reversibel, yang ditandai dengan adanya hipokinesis atau akinesis dari ventrikel jantung (Apical Ballooning). Wanita pascamenopause merupakan yang paling sering terserang TK. Sampai saat ini belum diketahui penyebab pasti dari terjadinya TK namun stres psikis dan emosi sering menjadi penyebab timbulnya gejala dari TK. Gejala yang ditimbulkan mirip dengan pasien dengan Penyakit Jantung Koroner (PJK) sehingga pasien dengan TK sering disalahartikan sebagai infark miokard. Pada gambaran EKG didapatkan hasil seperti infark miokard akut (IMA) namun tidak didapatkan obstruksi pada arteri koroner. Tatalaksana yang tepat dibutuhkan dalam mendiagnosis TK. Pemantauan terhadap pasien dengan TK dilakukan untuk mencegah terjadinya komplikasi. Stres psikis dapat menjadi salah satu faktor resiko terjadinya penyakit jantung dan menurut pandangan Islam, seorang Muslim harus dapat mengontrol emosi. Hal ini dihubungkan dengan menjaga qalbu (hati). Qalbu yang sakit tidak hanya berpengaruh terhadap akal, tetapi juga terhadap kehidupan fisik (jantung). Seiring berkembangnya teknologi dan banyaknya penelitian mengenai penyakit jantung, penyakit jantung yang ditimbulkan bermacam-macam jenisnya, salah satunya Takotsubo Cardiomyopathy. Dibutuhkan orang yang berpengetahuan dan ahli dalam bidangnya agar tidak terdapat kekeliruan didalam mendiagnosis penyakit tersebut. Disarankan kepada tenaga kesehatan agar memberikan penyuluhan mengenai stres psikis sebagai faktor resiko terhadap penyakit jantung terutama pada wanita pascamenopause dan melakukan pengembangan dalam cara mendiagnosis serta tatalaksana yang tepat agar menghindari terjadinya komplikasi; dan kepada para pemuka agama agar memperbanyak ulasan mengenai hubungan stres psikis terhadap kesehatan jasmani.

Actions (login required)

View Item